- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Tak semua kader memprotes keputusan Ketua Umum DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menetapkan Emil Elistianto Dardak sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim. Mereka yang mendukung keputusan itu berharap seluruh kader menyudahi polemik tersebut dan segera fokus menatap Pemilu 2024.
"Sejak ditetapkan Mas Emil sebagai Ketua DPD, kami tidak ada masalah, tidak ada gejolak, kami baik-baik saja, tidak ada kisruh-kisruh sebagaimana yang beredar," kata Sekretaris DPC Demokrat Nganjuk Endah Sri Murtini kepada wartawan pada Selasa, 5 April 2022.
Bagi Endah, penetapan Emil sebagai nahkoda Demokrat Jatim telah melalui sejumlah tahapan, termasuk pertimbangan matang AHY selaku Ketum Demokrat. Sehingga, hasil itu tidak perlu lagi dipersolkan.
"Kontestasinya sudah selesai, sekarang waktunya kembali bekerja, apalagi sekarang verifikasi parpol," ujarnya.
Endah menyadari setiap keputusan di tubuh Demokrat selalu ada perbedaan pandangan di antara kader, termasuk dalam hal hasil akhir proses Musyawarah Daerah Demokrat Jatim. Dinamika seperti itu menurutnya wajar.
Namun, lanjut dia, ada hal yang lebih penting untuk dilakukan daripada riak-riak itu, yaitu soliditas partai menghadapi Pemilu 2024.
"Sekarang roda kepemimpinan Jawa Timur diserahkan ke Mas Emil, seyogyanya, demi kebesaran nama partai, kita perlu menatap masa depan untuk persiapan 2024," ungkapnya
Hal sama disampaikan Upik Kholidah Nurlaila Rohmanningtias, juga politikus Demokrat Nganjuk. Ia mengaku kaget mendengar rumor rencana mundurnya segelintir pengurus di lingkungan Demokrat Nganjuk yang tidak jelas asal-usulnya. " Kita tegak lurus patuh sama Pak Ketum," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, keputusan DPP menetapkan Emil Dardak sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim menuai polemik di internal partai. Sebagian DPC mempertanyakan keputusan tersebut. Mereka juga mempertanyakan alasan DPP yang tidak memilih Bayu Airlangga, pesaing Emil dalam bursa calon Ketua Demokrat Jatim.