- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Kecelakaan maut yang melibatkan bus pariwisata di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Jawa Timur pada Senin pagi, 16 Mei 2022 meninggalkan duka mendalam bagi warga satu Kampung Benowo Krajan, Kelurahan Benowo, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya. Semua korban adalah warga RW 1 dan 2 kampung tersebut. Hanya satu orang yang beralamat di Kabupaten Gresik.
Suasana duka pun terasa betul ketika warga menyiapkan penyambutan dan prosesi pemakaman jenazah para korban. Jenazah ada 6 korban tiba di Kampung Benowo Krajan pada Senin siang. Jenazah-jenazah tersebut dibawa setelah berhasil teridentifikasi. Rombongan jenazah pertama yang tiba siang adalah warga RW 1.
Sedangkan delapan jenazah lainnya adalah warga RW 2. Rombongan tiba pada Senin petang menjelang Mahgrib. Begitu ambulans jenazah, tangis keluarga pun pecah. Setelah disemayamkan sejenak di rumah duka masing-masing, jenazah kemudian disalatkan. Semua jenazah dimakamkan di satu tempat pemakaman umum (TPU) kampung setempat.
Ketua RW 1 Kelurahan Benowo Didik Karyono mengatakan bahkan ada dua korban meninggal dunia merupakan satu keluarga. Keduanya dimakamkan dalam satu liang lahat.
“Kalau [korban meninggal dunia] di RW 1 lima orang, yang satu [warga] di Gresik. Kalau [korban meninggal dunia] di RW 2 itu warga satu gang, delapan [orang],” kata Ketua RW I Kelurahan Benowo Didik Karyono kepada wartawan pada Senin, 16 Mei 2022.
Didik menjelaskan, total ada 25 warga yang berekreasi dalam rombongan bus terlibat kecelakaan tersebut. Mereka berekreasi selama dua hari di Dieng, Jawa Tengah, atas inisiatif warga sendiri, bukan kegiatan yang diadakan RW maupun RT. “Keinginan warga sendiri (rekreasi),” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah bus pariwisata mengalami kecelakaan di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Jawa Timur, pada Senin, 16 Mei 2022 pagi. Akibatnya, 14 orang dinyatakan tewas dan 19 orang lainnya menderita luka berat. Semua korban adalah warga Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Informasi diperoleh menyebutkan, kecelakaan tersebut terjadi sekira pukul 06.15 WIB. Saat itu, bus bernama Ardiansyah dengan nopol S 7322 UW itu membawa penumpang sebanyak 25 orang dari Yogyakarta menuju Surabaya. Bus yang dikemudikan Ade Firmansyah itu melaju di lajur lambat atau kiri.
Setiba di KM 712+200/A, bus oleng ke kiri dan menabrak tiang VMS yang berdiri di pinggir bagus jalan tol. Bus pun terguling. "Diduga driver (sopir) bus mengantuk," kata Kepala Satuan Patroli Jalan Raya Kepolisian Daerah Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Dwi Sumrahadi.
Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Nico Afinta mengatakan bahwa sopir bus pariwisata yang mengalami kecelakaan maut tersebut berpotensi menjadi tersangka. Sebab kecelakaan tersebut mengakibatkan 14 penumpang tewas.
“Sopir [bus yang terlibat kecelakaan tunggal] berpotensi jadi tersangka karena menyebabkan kecelakaan hingga meninggal dunia," kata Nico usai merilis kasus penyelewengan pupuk bersubsidi di Markas Polda Jatim di Surabaya.
