TNI Waspada, Senjata Brimob yang Dibunuh Biasa Dipakai Pasukan Khusus

VIVA Militer: Pemakaman Diego.
Sumber :
  • VIVA Militer/Istimewa

VIVA MiliterSampai saat ini Selasa 21 Juni 2022, kepolisian tak juga mampu menemukan dua pucuk senjata laras panjang milik anggota Brigade Mobile (Brimob) Wamena yang tewas dibunuh orang tak dikenal di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

2 Transgender Thailand Mencari Pembebasan dari Dinas Wajib Militer

Kedua senjata yang raib itu bukan sembarangan senjata, karena sebenarnya kalau di luar negeri lebih banyak dipakai militer terutama pasukan khusus. Baik itu yang berjenis AK 101 apalagi Steyr SSG 08.

Perlu diketahui, AK 101 adalah senjata serbu ringan buatan Rusia. Senjata itu biasa digunakan dengan peluru dengan kaliber 5.56 x 45 mm. AK 101 mampu menembakan 600 butir peluru dalam satu menit. Peluru yang dilepaskan dari AK 101 memiliki kecepatan 910 meter perdetik dengan jarak efektif 450 meter.

Ternyata Ada 3 Tentara Wanita Malaysia yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Sementara Steyr SSG 08 merupakan senjata sniper buatan Steyr Mannlicher, Austria. Senjata ini paling ditakuti di perang saudara di Suriah.

Di negara asalnya, Steyr SSG 08 sama sekali tidak dipersenjatai untuk anggota kepolisian. Malahan angkatan bersenjata Austria sendiri menjadikan senjata ini untuk pasukan khusus angkatan daratnya, yaitu Jagdkommando.

Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia

Azerbaijan pun sama, senjata sniper ini menjadi senjata organik pasukan khusus penjaga perbatasan State Border Service of Azerbaijan (SBS). Yunani juga begitu, Steyr SSG 08 digunakan oleh penembak jitu dari pasukan The Hellenic Army saja.

VIVA Militer: Pemakaman Diego.

Photo :

Kedua senjata itu sangat berbahaya jika jatuh ke tangan kelompok teroris bersenjata KKB yang terafiliasi dengan separatis OPM Papua, sebab seperti diketahui, sudah barang tentu kedua senjata itu akan dipakai untuk menyerang prajurit TNI yang bertugas di wilayah itu.

Apalagi sejauh ini kepolisian Papua menduga kuat senjata memang telah dirampas KKB dan dilarikan ke Nduga. Malahan, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D.Fakhiri telah memperingatkan Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Cenderawasih untuk meningkatkan kewaspadaan di Pos TNI.

"Saat ini senjata yang dirampas dalam perjalanan ke Nduga. Kami kami sudah berkoordinasi dengan Panglima Kodam Cenderawasih untuk waspada dan meningkatkan pengamanan di Pos TNI maupun Brimob," kata Irjen Pol Mathius.

Kedua senjata itu raib saat berada di tangan Bripda Diego Rumaropen, ketika itu dia diserang orang tak dikenal, dia dianiaya hingga tewas. Saat itu anggota Brimob Yon D Wamena sedang menemani Komandannya yaitu AKP Rustam.

Jadi Bripda Diego diajak ke lokasi oleh AKP Rustam dengan alasan menembak sapi atas permintaan warga. Setelah menembak sapi, AKP Rustam meninggalkan Bripda Diego berikut kedua senjata. Sepeninggal AKP Rustam itulah penyerangan terjadi.

Sejauh ini, kepolisian mengaku telah mengerahkan Propam untuk menyelidiki kasus itu. Termasuk memeriksa AKP Rustam dan gudang senjata Brimob.

Baca: Keluar Papua, Ternyata Jenderal Izak Gantikan Brigjen TNI Gumuruh

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya