Gejolak Finansial

Penerbitan Sukuk Global Tunggu Pasar Membaik

VIVAnews - Pemerintah masih mencermati kondisi pasar sebelum menerbitkan sukuk global. Jadwal yang ditetapkan pada Oktober 2008 bisa saja berubah.

"Kita masih jadwalkan akhir Oktober, tapi semua bisa berubah tergantung keputusan Menteri Keuangan," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto di Jakarta, Kamis 25 September 2008.

Dari pengamatan kondisi pasar di Timur Tengah dianggap lebih baik jika dibandingkan Amerika Serikat yang kini bergejolak. Setelah dilakukan non deal roadshow pada Juni lalu, kata Rahmat,
calon investor sukuk global menunjukkan minat yang besar.

Ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan menilai  tidak ada upaya lain bagi pemerintah  selain menunda penerbitan obligasi global termasuk sukuk mengingat kondisi pasar yang belum pasti. "Timingnya kapan? Ya kalau kondisi finansial global sudah pulih," katanya kepada VIVAnews.

Sebab apapun yang terjadi, apakah Kongres Amerika menyetujui atau tidak bailout sebesar US$700 miliar untuk industri finansial negera adi daya itu, pemerintah harus bersaing dengan Amerika untuk menarik dana dari investor. Karena dana bailout yang akan digunakan untuk membeli aset busuk perbankan AS yang tidak laku akan dilakukan dengan menerbitkan treasury bill berbunga tinggi.

Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)
Ilustrasi STNK

Sebagian Daerah Hapus Pajak Progresif dan Bea Balik Nama, Ini Daftarnya

Kebijakan ini akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024