Saham Excel Berpeluang Menuju Rp 2.600

VIVAnews - Saham PT Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL) menarik untuk investasi jangka panjang. Target EXCL dalam 12 bulan di kisaran Rp 2.250-2.600 per saham. 

Pada transaksi Senin, 15 September 2008, harga saham operator seluler terbesar ketiga di Indonesia itu stagnan di level Rp 2.300. Harga tersebut ditransaksikan pada price to earning ratio (PER) 28,05 kali atau di bawah rata-rata industri 65,26 kali. “Kami masih merekomendasikan hold,” kata analis BNI Securities Akhmad Nurcahyadi dalam risetnya tentang EXCL, belum lama ini.

Akhmad mengatakan, terkait tender penjualan 7.000 menara base transceiver station (BTS) milik Excelcomindo, sejumlah bank lokal dan asing menyiapkan dana US$ 500-550 juta untuk mendukung pendanaan Saratoga Capital dan Recapital dalam proyek tersebut. Nilai tender tersebut mencapai US$ 635-808 juta atau setara Rp 5,8-7,4 triliun.

Namun, menurut sumber internal perusahaan, hingga kini pemenang tender belum ditetapkan. Meski demikian, proses penjualan menara BTS diharapkan selesai akhir September-Oktober tahun ini.

Melalui penjualan 7.000 menara BTS tersebut, perseroan berpotensi memeroleh dana US$ 1,15 miliar atau setara Rp 10,58 triliun. Dana hasil penjualan BTS akan digunakan untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan serta jumlah pelanggan.

“Persaingan tarif yang diantisipasi melalui gencarnya promosi XL dapat memberikan keuntungan bagi perseroan,” jelas dia.

Apalagi, lanjut Akhmadi, pasar ritel dibanding premium dinilai lebih menguntungkan dari sisi jumlah pelanggan. Kesetiaan pelanggan pasar ritel cenderung lebih besar dibanding pasar premium. Meski persaingan usaha semakin ketat, pertumbuhan usaha perseroan selama beberapa tahun terakhir mampu menunjukkan kinerja cukup signifikan.

Dia menjelaskan, kenaikan laba bersih sebesar 1.438 persen pada semester pertama 2008 menjadi Rp 631,27 juta dari sebelumnya Rp 41,04 juta menunjukkan strategi promosi tarif murah produk XL bebas dan lainnya mampu mendukung kinerja perseroan. “Kami melihat, Excel berpotensi untuk bersaing ketat dengan Indosat guna merebut posisi kedua pasar telekomunikasi Indonesia,” lanjut dia.

Sementara itu, Muhammad Alfatih dari Asosiasi Analis Teknikal Indonesia (AATI) mengatakan, saham Excel dalam tren naik sejak Januari 2008. “EXCL bergerak dalam kisaran Rp 1.700 hingga Rp 2.600,” jelas Alfatih.

Namun, situasi pasar global dan regional yang tidak menentu ikut mendorong harga saham Excel terkoreksi mendekati support Rp 2.175. Meski demikian, dalam jangka menengah-panjang, EXCL berpeluang menguat hingga ke level Rp 2.400-2.600. “Dengan syarat, level Rp 2.175 tidak tertembus,” tegas dia.

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya
Ilustrasi anak-anak .

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan

Dalam masa golden age itu, terjadi juga perkembangan kepribadian anak dan pembentukan pola perilaku, sikap, serta ekspresi emosi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024