VIVAnews - Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Spanyol, Gaspar Llamazares, marah dan ketakutan begitu mengetahui foto kampanyenya dijadikan dasar membuat gambar terbaru buronan nomor satu Amerika Serikat, Osama bin Laden. Llamazares menyatakan tindakan itu memalukan.
Juru Bicara Biro Investigasi Federal (FBI) Ken Hoffman mengakui kepada surat kabar Spanyol, El Mundo, bahwa gambar terbaru Osama memakai dasar foto Llamazares yang diambil dari Google Images. "Seniman forensik tak mampu menyediakan tampilan berdasarkan foto terakhir Osama dan akhirnya mengambil dasar sebuah gambar yang ditemukan di internet," ujarnya kepada Associated Press.
Gambar terbaru buronan yang berharga US$ 25 juta itu pun akhirnya dimunculkan di situs rewardsforjustice.net. Gambar itu menggantikan foto Osama berjenggot lebat yang dipakai sejak 1998.
Sementara Llamazares, mantan pemimpin Partai Kiri Bersatu, yang dipilih jadi anggota parlemen pada tahun 2000, merasa marah. Dia merasa tak lagi merasa nyaman bepergian ke Amerika Serikat setelah rambut dan kerut mukanya muncul di gambar Osama bin Laden.
"Saya terkejut dan marah karena itu merupakan penggunaan memalukan dari seorang nyata untuk mereka gambar seorang teroris," ujarnya dalam jumpa pers Sabtu 17 Januari 2010. "Rasanya seperti komedi jika itu tidak berkaitan dengan hal serius seperti bin Laden dan keamanan rakyat."
Llamazares berencana meminta penjelasan pemerintah Amerika dan dia menyatakan berhak melakukan langkah hukum. Politisi ini menuduh Amerika telah melakukan kecerobohan.
Llamazares menyatakan, "tak punya persamaan, fisik atau ideologi" dengan bin Laden. Meski keduanya sama-sama berusia 52 tahun.
Osama Bin Laden, yang diburu atas pengeboman kedutaan Amerika di Tanzania dan Kenya 1998 dan pengeboman 11 September 2001 dipercaya bersembunyi di perbatasan Pakistan-Afghanistan. Posisinya tak diketahui sejak 2001, setelah dia dan pengawalnya berhasil lolos dari serangan udara di pegunungan Tora Bora.
MK Sebut Minim Pengalaman soal Amicus Curiae di Perkara Sengketa Pilpres
Mahkamah Konstitusi mengakui kurang pengalaman terkait dengan amicus curiae atau sahabat pengadilan, dalam sengketa pilpres. Sampai sekarang, ada 33 tokoh yang mengajukan
