Israel Pamerkan Senjata Sitaan dari Iran

Tentara Israel pamerkan Mortir 120mm hasil sitaan.
Sumber :
  • AP Photo/Ariel Schalit

VIVAnews - Militer Israel memperlihatkan berbagai persenjataan, mulai dari mortir, amunisi dan rudal laut pada Rabu, 16 Maret 2011. Persenjataan ini berhasil disita dari kapal berbendera Liberia yang berlayar di laut Israel. 

1 Poin dari Markas Persib Cukup Membuat Bhayangkara FC Bersyukur

Seperti dimuat di laman Haaretz, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang turut menghadiri pameran senjata sitaan itu mengatakan, senjata-senjata itu berasa dari Iran, melalui Suriah, untuk dibagikan kepada kelompok teroris di Palestina dan Lebanon. Target mereka adalah warga sipil Israel.  

"Setiap hari, usaha baru dilakukan oleh Iran dan Suriah untuk menyelundupkan senjata ke Lebanon untuk militan Hizbullah, ke Gaza untuk Hamas, dan organisasi teroris lainnya," ujar Netanyahu.

BUMI Resources Cetak Laba Bersih US$117,4 Juta di Tahun 2023

Pada pameran hasil sitaan tersebut, juga hadir Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak dan kepala staf militer Israel, Benny Gans.

Senjata tersebut diperoleh berkat sergapan tentara Israel ke kapal kargo "Victoria" berbendera Liberia yang dimiliki oleh seorang berkewarganegaraan Jerman di 200 mil dari pantai Israel, pada Selasa, 15 Maret 2011. 

Arus Mobil saat Mudik 2024 Meningkat, Astra Infra Siapkan Hal Ini

Menurut laporan militer, di kapal tersebut terdapat 1.000 kontainer dan tiga di antaranya berisikan senjata. Militer Israel mengatakan senjata diangkut dari pelabuhan Latakia di Suriah, pemilik kapal mengira kontainer berisi rempah-rempah. Kontainer ini rencananya akan dikirimkan ke Pelabuhan Alexandria di Mesir.

Juru bicara Pertahanan Israel, Aviral Leibowitz, mengatakan senjata ini akan diselundupkan ke Gaza melalui berbagai terowongan rahasia Hamas di gurun Sinai dan sepanjang tepi pantai.

Senjata tersebut di antaranya adalah enam rudal laut C-704 dengan dua peluncur dan sebuah komando radar dan pengendalinya. Kedua senjata ini sebelumnya tidak pernah dimiliki Hammas.

"Jika saja kiriman ini sampai Alexandria dan jatuh ke tangan salah satu organisasi di Gaza, maka ini akan memberikan mereka kemampuan yang sebelumnya tidak pernah dimiliki. Senjata ini dapat menyerang Israel dari jarak 35 kilometer," ujar Leibowitz. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya