Satelit AS dan Rusia Bertabrakan

VIVAnews - Dua satelit komunikasi tabrakan di angkasa luar, peristiwa yang baru kali pertama terjadi. Kepingan satelit beterbangan di angkasa, tetapi tidak menimbulkan bahaya besar pada stasiun angkasa luar internasional.

Sosok Pria yang Ikut Terseret Kasus Narkoba Chandrika Chika, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Badan antariksa Amerika Serikat (AS), NASA, mengatakan butuh waktu berminggu-minggu untuk mengukur kekuatan tabrakan yang terjadi hampir 500 mil di atas Siberia, Selasa 11 Februari 2009. 

"Kami tahu pada akhirnya tabrakan ini akan terjadi," kata Mark Matney, ilmuwan Johnson Space Center di Houston. NASA yakin tabrakan tidak beresiko besar pada stasiun angkasa luar dan tiga astronotnya.

Tubrukan juga tidak menimbulkan bahaya bagi pesawat angkasa luar yang siap diluncurkan bersama tujuh astronot, 22 Februari nanti. Namun kondisi itu akan kembali dievaluasi dalam beberapa hari mendatang.

Juru bicara badan angkasa luar Rusia Roscosmos, Alexander Vorobyev, dalam pernyataan yang disiarkan di stasiun televisi nasional, Channel I, bahwa tidak ada ancaman bahaya bagi stasiun angkasa luar internasional pada saat ini dan dalam waktu mendatang.

Dua satelit yang saling menabrak adalah satelit komersial buatan perusahaan Amerika Serikat (AS), Iridium, yang diluncurkan 1997, dan satelit milik Rusia yang diluncurkan 1993. Kedua satelit dianggap sudah tidak berfungsi lagi.

Daftar Harga Pangan 24 April 2024: Beras hingga Gula Konsumsi Naik

"Satelit Rusia tersebut sudah tidak bisa dikendalikan," kata Matney. Pesawat Iridium berbobot 1.235 pounds, dan pesawat Rusia memiliki berat hampir satu ton.

Iridium Holdings LLC memiliki sebuah sistem yang terdiri atas 65 satelit aktif yang memancarkan ulang sambungan dari telepon portabel yang jumlahnya sekitar dua kali telepon selular. Iridium memiliki lebih dari 300 ribu langganan. Departemen Pertahanan AS adalah salah satu dari konsumen terbesar Iridium.

Belum bisa diperkirakan secara pasti berapa banyak kepingan, serta berapa besar tiap keping yang dihasilkan akibat tabrakan itu.

"Sekarang mungkin ratusan, tapi kalau perhitungan selesai, mungkin jumlahnya mencapai ratusan," kata Matney. Namun, untuk kepingan yang berukuran mikrometer, mungkin jumlahnya akan mencapai ribuan keping.

Setidaknya pernah terjadi empat peristiwa tabrakan lain di mana benda-benda angkasa luar secara tidak sengaja bertabrakan di orbit. Namun empat tabrakan itu merupakan tabrakan minor dan hanya melibatkan satelit berukuran kecil atau bagian roket.

Pencalonan Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi: Jangankan Maju, Mundur Saja Siap

Tabrakan memang menimbulkan gangguan pada saluran komunikasi, tetapi diperkirakan sudah bisa diperbaiki Jumat besok. (AP)

Forum on “Expansion of Job Opportunities in Japan for Indonesia Resources”

Siapkan Tenaga Kerja yang Kompeten, Kemnaker Ajak Jepang Investasi Pelatihan Bahasa

Kemnaker mengajak pemberi kerja Jepang untuk berinvestasi dalam memberikan pelatihan bahasa Jepang bagi kandidat SSW Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024