Hina Presiden Obama, Marinir AS Dipecat

Presiden Barack Obama disambut tentara AS dari helikopter Marine One
Sumber :
  • REUTERS/Joshua Roberts

VIVAnews - Seorang prajurit Marinir AS, Sersan Gary Stein, dipecat secara tidak hormat dari kesatuannya. Dia dinyatakan bersalah setelah menyatakan tidak bakal menuruti perintah Presiden Barack Obama sebagai panglima tertinggi AS, melalui sebuah tulisan di akun pribadinya di Facebook.

Juru bicara Marinir AS, seperti dikutip Reuters, mengungkapkan bahwa pemecatan secara tidak hormat itu diumumkan pada 25 April 2012 waktu setempat. Prajurit berumur 26 tahun yang berbasis di California itu merupakan veteran Perang Irak.

"Dia secara resmi diberi tahu hari ini [25 April 2012] perihal keputusan dari pihak berwenang. Kini dia akan menjalani prosedur yang dibutuhkan untuk meninggalkan Marinir," kata juru bicara Mayor Michael Armistead. Prosesnya memerlukan waktu hingga 20 hari.

Keputusan memecat Stein dijatuhkan setelah pertemuan dewan pertimbangan yang diadakan oleh Komandan Marinir. Menurut Armistead, dengan status dipecat secara tidak hormat, Stein tidak akan menerima tunjangan khusus bagi veteran militer AS.

Setelah bertugas di Irak, Stein ditempatkan di Camp Pedleton, California, sebagai petugas meteorologi. Dia dinyatakan berdosa setelah meluncurkan pernyataan politik, yang pantang dilontarkan seorang prajurit yang sedang berdinas aktif.

Dia menyatakan unek-uneknya mengenai Presiden Obama dalam akunnya di Facebook, yang dia beri nama "Armed Forces Tea Party." Dia mengungkapkan statusnya di Facebook yang kontroversial itu kepada harian The San Diego Tribune.

"Saya ingin mengatakan 'persetan Obama'. Saya tidak akan mengikuti perintah-perintah yang dia berikan," tulis Stein. Belakangan, Stein menghapus statusnya itu. Dia lalu mengklarifikasi statusnya di Facebook bahwa yang dia maksud adalah perintah-perintah yang melanggar hukum.

Namun, pernyataan awal Stein itu terlanjur bermasalah. Dia disidang oleh dewan kehormatan prajurit Marinir AS dengan tuduhan membangkang Panglima Tertinggi Militer AS.

Sejumlah pengacara mencoba membela Stein bahwa pernyataannya itu dilindungi oleh Amandemen Pertama Konstitusi AS. Mereka mencoba melobi seorang hakim pengadilan federal, Marilyn Huff, untuk mencegah sanksi internal Marinir atas Stein.

Namun, hakim yang mereka dekati menolak ikut campur atas urusan internal militer yang terkait dengan pelanggaran disiplin. Bahkan hakim memaparkan bahwa Stein juga menghina Obama dalam suatu komentar di jaringan komputer tempat dia bertugas.

"Sebagai Marinir yang sedang berdinas aktif, saya telah bersumpah untuk melindungi Konstitusi dari semua musuh asing dan dalam negeri. Obama adalah musuh ekonomi, musuh agama, dan musuh domestik," kata hakim mengutip komentar dari Stein, yang telah bertugas sembilan tahun sebagai prajurit Marinir itu. (kd)

Mengungkap Makna Simbol Telur Paskah, Lebih dari Sekadar Telur
Panen raya di Kabupaten Purwakarta

Panen Raya di Purwakarta Jelang Lebaran Dimassifkan Perkuat Ketahanan Pangan

Panen raya di Kabupaten Purwakarta Jawa Barat terus digencarkan memutus mata rantai darurat pangan jelang musim lebaran Idul Fitri 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024