Bantu Indonesia, Diaspora Bentuk Program Sosial

Juru Bicara Presiden Bidang Hubungan Internasional Dino Patti Djalal
Sumber :
  • Rumgapres/ Rusman

VIVAnews - Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, memaparkan lima program kongkrit besutan para diaspora untuk membantu warga tanah air. Hal itu diungkap Dino untuk menjawab keraguan publik terhadap kontribusi nyata para diaspora bagi Indonesia.

Menurut Dino sebagaian besar program ini bertemakan sosial dan dapat terus dikembangkan dalam beberapa tahun ke depan.

"Kelima program itu yakni program pemberian komputer bagi sekolah-sekolah yang tidak mampu di Indonesia, program quarter a day, Indonesia brain bank, liveable city dan penyumbangan dana bagi mereka yang tertimpa bencana," papar Dino di Kementerian Luar Negeri pada Kamis 15 Agustus 2013. 

Kelima program itu disebut Dino merupakan program nyata yang bukan lagi sekedar wacana, namun sudah siap dilaksanakan. Program pemberian komputer direalisasikan dengan menyumbangkan fasilitas itu atau dana tunai kepada sekolah-sekolah di Indonesia.

"Untuk program ini akan dilakukan dengan bantuan Yayasan Diaspora Indonesia. Rencananya komputer itu akan disumbangkan ke 20 sekolah," ujar Dino.

Program pemberian komputer ini nanti akan disandingkan dengan program orang tua asuh bagi siswa yang tidak mampu secara finansial. Diaspora Indonesia yang memiliki perekonomian yang cukup dapat mengangkat satu siswa di sekolah sebagai anak asuh.

Sementara untuk program quarter a day, diwujudkan dalam bentuk penyisihan uang tunai senilai US$25 sen lalu ditabung. Hasilnya nanti akan dikirimkan kepada anak-anak Indonesia yang membutuhkan. Program brain bank berisi database informasi semua diaspora Indonesia di seluruh dunia.

"Sehingga para diaspora dapat saling melacak dengan mengetahui keberadaan diaspora lainnya di berbagai belahan dunia. Database ini rencananya akan diluncurkan berbarengan dengan kongres tanggal 19 Agustus nanti," kata dia.

Program bertajuk liveable city merupakan proyek percontohan untuk membangun sebuah kota layak huni dengan konsep yang hijau. Menurut Dino konsep tata lanskap demikian sudah diajukan kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Wakil Gubernur, Ahok.

"Dari beberapa kali pembicaraan melalui teleconference, mereka mengatakan setuju dengan ide konsep tersebut," ujarnya.

Program terakhir, merupakan penggalangan dana untuk membantu meringankan beban warga Indonesia di tanah air yang mengalami musibah. Contoh kasus yang disebut Dino yakni pengumpulan dana untuk membantu keluarga korban TNI yang ditembak di Papua beberapa waktu lalu.

"Bahkan anak saya sendiri turut serta menyisihkan US$8 dari tabungannya. Rencananya akan dilakukan penyerahan secara simbolis pada tanggal 20 Agustus mendatang," ungkap Dino.

Menurut Dino dengan adanya beberapa program nyata yang dibuat diaspora menunjukkan bahwa mereka tidak hanya bersemangat. Namun juga bertindak nyata.

Diplomat yang pernah menjabat sebagai Juru Bicara Presiden bidang luar negeri ini berharap dalam dua tahun mendatang, para diaspora dapat menjadi gerakan global yang mandiri dan dinamis.

Banyak yang Mudik H-4, Menhub Minta Maskapai Berikan Promo di H-10

"Programnya sudah mulai terbentuk tapi masih mencari bentuk kerja sama. Saya berharap dalam waktu dua tahun ke depan, para diaspora dapat mencari mekanisme global dan memiliki relevansi dengan kebutuhan warga tanah air," kata Dino. (umi)

[dok. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub]

Awas Kehabisan! Pendaftaran Mudik Gratis Moda Bus Kembali Dibuka, Kuota 10.000 Orang

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat kembali membuka pendaftaran mudik gratis moda bus sebanyak 10 ribu orang.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024