VIVAnews - Sedikitnya 21 calon imigran gelap tewas dan sekitar 20 orang selamat setelah sebuah kapal yang dikabarkan membawa 250 penumpang tenggelam di perairan Libya, Selasa 31 Maret 2009. Sementara itu, kapal kedua yang membawa 300 penumpang juga tenggelam di wilayah yang sama.
Belum ada laporan pasti mengenai jumlah korban tewas dari kapal kedua ini. Namun dikhawatirkan semua penumpang kapal kedua tewas. Seperti dikutip dari laman stasiun televisi Sky News, kemungkinan penyebab tenggelamnya kapal adalah angin kencang.
Para penumpang itu adalah para imigran dari beberapa negara di Afrika Utara dan selatan Gurun Sahara yang menuju Italia dengan motif ekonomi untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Para calon imigran itu biasanya datang ke Libya dan bekerja di situ untuk mengumpulkan uang yang cukup untuk berangkat menuju Italia.
Kapal yang mereka gunakan biasanya tidak dilengkapi fasilitas penyelamat, seperti sekoci. Peristiwa tenggelamnya kapal pengangkut imigran di perairan Libya sudah biasa terjadi.
Peristiwa ini terjadi setelah Italia dan Libya mencapai kesepakatan untuk meluncurkan patroli gabungan dengan tujuan menghentikan aliran imigran ilegal. Menteri Dalam Negeri Italia, Roberto Maroni, mengatakan, operasi gabungan itu akan mulai pada 15 Mei dan bisa menjadi tanda berakhirnya masalah masuknya imigran gelap.
Perkataan Maroni tersebut diucapkan sehari setelah lebih dari 460 imigran ilegal ditemukan di pantai Sicilia dan Lampedusa. Selain itu juga sebanyak 166 imigran ditemukan di kota Catania, Sicilia.
Menurut data departemen dalam negeri Italia, jumlah imigran gelap yang menjejakkan kaki di Italia pada tahun lalu hampir mencapai angka 37 ribu orang. Jumlah itu naik 7 persen dari tahun 2007.
Ungkapan Terima Kasih Megawati Usai Red Sparks Vs Indonesia All Star
Megawati Hangestri Pertiwi datang bersama Red Sparks ke Jakarta untuk bertanding melawan Indonesia All Star di Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
