Tangkap Pembom Bangkok, Polisi Dapat Hadiah Rp1 Miliar

Kuil Erawan, Bangkok, Thailand.
Sumber :
  • REUTERS/Athit Perawongmetha

VIVA.co.id - Kepala Nasional Polisi Thailand, Somyot Poompanmoung menghadiahkan uang tunai senilai US$84 ribu atau setara Rp1,1 miliar kepada bawahannya yang berhasil menangkap terduga bom Bangkok.

Indonesia-Thailand Kuatkan Kerja Sama Ekonomi

Menurut Somyot, pria terduga pembom Bangkok yang berasal dari Turki itu bisa ditangkap bukan karena informasi dari publik, tetapi karena kecakapan personelnya. 

Stasiun berita Al Jazeera, Senin, 31 Agustus 2015, melansir pemberian uang itu dilakukan di depan publik dalam sebuah jumpa pers. Uang tersebut dibungkus dalam plastik dan ditumpuk di atas meja. 
Thailand Heran RI Tak Impor Bawang Merah

"Ini uang asli. Berkat kemampuan pejabat berwenang Thailand lah sehingga bisa terjadi penangkapan pada Sabtu kemarin. Sudah sepatutnya, uang ini diberikan kepada pejabat berwenang yang melakukan pekerjaan mereka," kata Somyot. 
Ledakan di Thailand, Satu Tewas

Namun, pemberian uang itu justru dikritik publik dan media. Sebab, tidak seharusnya polisi menerima uang itu mengingat kasus pemboman Bangkok belum selesai diungkap. 

Dalam perkembangan terbaru, Senin kemarin polisi merilis sketsa baru berisi dua tersangka baru yang diduga terkait dengan pria yang ditangkap pada hari Sabtu. Salah satu tersangka digambarkan mengenakan jilbab berwarna hitam dan bernama Wanna Suansan. 

Namun, keluarga dari Wanna mengkonfirmasi putri mereka telah meninggalkan Thailand dua bulan lalu, karena telah menikah dengan pria Turki. Diduga suami Wanna adalah pria yang tinggal bersama di apartemen yang digeledah polisi kemarin. 

Polisi juga sudah mengeluarkan surat penangkapan terhadap mereka berdua. 

Perkembangan ini justru kian menguatkan spekulasi mengenai keterlibatan kelompok radikal Turki karena ingin membalas dendam terhadap Thailand yang baru-baru ini mendeportasi lebih dari 100 orang etnis Uighur ke Tiongkok. Sebagai bukti, dalam penahanan hari Sabtu kemarin, polisi ikut menyita lebih dari 200 paspor palsu dari Turki. 

Polisi juga menemukan peralatan untuk membuat bom seperti bola gotri yang biasa digunakan untuk menyebabkan korban jiwa lebih besar dalam aksi pemboman. Materi pembuat bom ini ditemukan di dua apartemen berbeda, sehingga diduga aksi di depan Kuil Erawan telah direncanakan sebelumnya. 

Kendati begitu, Polisi Thailand bersikeras menepis spekulasi motif di balik pemboman terkait oleh teroris internasional atau secara khusus ditujukan ke turis asal Tiongkok.

Mereka mengatakan kemungkinan besar pelaku adalah kelompok pelaku tindak kejahatan yang memasok dokumen palsu ke imigran ilegal. Namun, hipotesa itu diragukan oleh banyak analis keamanan. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya