Adik Fidel Castro Ternyata Agen CIA

VIVAnews - Juanita Castro, adik perempuan mantan pemimpin Kuba Fidel Castro mengaku bekerja untuk Badan Intelijen Amerika Serikat (AS), CIA, pada era 1960-an. Juanita mengaku mengumpulkan informasi rahasia untuk AS selama tiga tahun.

Dalam buku memoar "Fidel and Raul, My Brothers, the Secret History," Juanita mengaku berpisah jalan dengan Fidel dan Raul karena kekerasan yang dilakukan terhadap lawan-lawan politik mereka. Pemerintah Kuba dan AS belum menanggapi pengakuan ini.

Juanita direkrut oleh CIA di Havana pada 1961, dua tahun setelah Fidel berkuasa. Dia sepakat bergabung dengan AS karena kecewa dengan Fidel yang mabuk kekuasaan lalu melupakan janjinya dan menerapkan sistem negara satu partai.

Perempuan 76 tahun ini mengatakan Fidel telah mengkhianati ribuan warga Kuba yang telah menderita dan berjuang demi revolusi. "Apakah saya merasa sedih karena bergabung dengan musuh Fidel? Tidak. Saya tidak pernah mengkhianati dia, dia yang mengkhianati saya," kata Juanita dalam bukunya seperti dikutip laman stasiun televisi BBC.

Juanita diajak bergabung oleh petugas CIA bernama Enrique di sebuah hotel di Mexico City. Nama kodenya adalah 'Donna'. Juanita bekerja tanpa bayaran dengan syarat tidak diajak berpartisipasi dalam aksi menentang pemerintah Kuba.

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN

Fidel Castro Pemimpin Legendaris Kuba

Fidel Castro (AP Photo)

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

Dia mengaku kerap membantu orang-orang yang disiksa atau dikejar polisi rahasia Kuba. Juanita menyembunyikan orang-orang tersebut di rumah ibunya, Lina Ruz Gonzalez.

Juanita melarikan diri dari Kuba setahun setelah ibunya meninggal karena alasan keamanan. Raul membantunya mendapat visa untuk pergi. Sejak itu dia tinggal di Miami dan mengelola sebuah apotek hingga 2007 lalu.

Fidel menyerahkan kekuasaan kepada Raul pada Februari 2008. Dia tidak pernah lagi terlihat di muka umum sejak sakit pada Juli 2006.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita

Golkar: Kabinet Tidak Boleh Dibatasi karena Prerogatif Presiden

Wakil Ketua Umum Golkar mengatakan bahwa tak boleh ada pembatasan dalam membentuk kabinet, karena merupakan hak prerogatif presiden.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024