VIVAnews - Tepat 40 tahun yang lalu, misi luar angkasa Amerika Serikat (AS), Apollo 12, berhasil mendarat di Bulan. Ini merupakan kali kedua para astronot Amerika mampu menginjakkan kaki di Bulan pada tahun yang sama.
Apollo 12 hampir gagal di awal misi akibat kebocoran tank hidrogen. Namun, kru pesawat berlomba dengan waktu untuk mengganti tank bocor tersebut sebelum pesawat bertolak ke angkasa luar.
Seperti diungkap laman stasiun televisi BBC, dua astronot Apollo 12, Kolonel Charles "Pete" Conrad dan Letnan Kolonel Alan Bean, mendarat dengan sempurna di dataran halus di antara kawah-kawah Bulan di "Lautan Badai" pada pukul 0553 GMT, empat hari setelah berangkat dari Bumi.
Pete Conrad menjadi astronot pertama yang keluar dari pesawat, sekaligus menjadi astronot ketiga yang berjalan di permukaan Bulan. Pete yang menggunakan kode nama "Intrepid" ini menemukan bahwa permukaan tanah tempat mereka mendarat lebih gembur dibanding di Pangkalan Tranquillity, di mana misi pertama manusia ke Bulan dengan Apollo 11 mendarat pada Juli 1969.
Intrepid diyakini mendarat di sebuah lapisan tipis yang berasal dari muntahan kawah Copernicus. Kawah tersebut berjarak 150 mil (240 kilometer) dari tempat pendaratan Apollo 12. Salah satu tujuan misi Apollo 12 adalah menyelamatkan roket Surveyor 3, roket mili Amerika Serikat yang dikirim ke Bulan pada April 1967. Astronot Pete Conrad dan Alan Bean tampak sangat bersemangat, bersiul, tertawa, dan bercanda.
Mereka melakukan eksperimen, mengumpulkan sample, dan meletakkan piranti eksperiman permukaan bulan dengan sejumlah alat untuk mengetahui fenomena seperti angin matahari dan atmosfer. Saat mereka menjelajah Bulan, rekan mereka, Richard Gordon, tetap mengorbit Bulan di dalam pesawat induk komando, Yankee Clipper.
Prabowo dan Gibran Bakal Temui Jokowi Nanti Malam
KPU RI menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih dalam Pilpres 2024.
