SOROT 58

Dicekam 2012

VIVAnews –GEMPA maha hebat mengoyak kulit bumi. Jembatan putus, jalan terbalik. Gedung-gedung pencakar langit runtuh bak istana pasir. Dari perut taman Yellowstone, Wyoming, Amerika, muncrat jutaan kubik lahar berterbangan seperti bola api. Gelombang laut ganas menggulung daratan hingga ke Himalaya. Gunung-gunung merapi meletus.

Bumi yang sudah berusia 4 miliar tahun ini pun tergambar bak rongsokan. Kiamat. Suasana mencekam itu merayap ke penonton di Blitz Megaplex Pasific Place, SCBD, Jakarta Selatan, pada Kamis siang 18 Nopember 2009. Mereka terpaku memelototi Film 2012 itu. “Adegannya seru-seru,” kata Giring, Vokalis Grup Band Nidji, memuji film besutan Roland Emmerich, sutradara berdarah Jerman.

Film layar lebar ini memang mendapat sambutan luas. Tak kurang, Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurti pun penasaran dengan Film Holywood itu.”Nanti saya cari waktu, pasti saya sempatkan menontonnya,” kata Bayu di Jakarta, Selasa 17 November 2009.

Penonton tak hanya antre di gedung bioskop. Mereka rela menunggu giliran a mendapatkan tiketnya. Hampir semua gedung bioskop di Jakarta yang memutar film ini panen penonton. "Pemberitahuan. Tiket Pertunjukan Flm 2012 untuk Hari Ini Sudah Habis,” begitu bunyi pengumuman di loket XXI Djakarta Theatre, Jalan M.H. Thamrin, Jarta Pusat.

Tak hanya di Indonesia, bahkan di belahan dunia lain pun Film Kiamat 2012 ini menyihir orang. Dibintangi John Cussack, film itu mengantongi pendapatan sebesar USD 225 juta dari penjualan tiket di seluruh dunia.  Angka itu, menurut Contactmusic, Senin 16 November 2009, sudah melebihi biaya produksinya yang USD 200 juta.

Film ini sebenarnya mencoba melahirkan kiamat menurut ramalan Suku Maya yang kalendernya berakhir pada 2012. Menjadi heboh karena bertepatan dengan badai matahari yang ditaksir terjadi pada tahun yang sama. Sejumlah ramalan lain juga dicocok-cocokkan agar sejalan dengan tahun ini.

Sebelum film ini muncul,  publik sebetulnya telah heboh oleh buku pengetahuan populer berjudul Investigasi Akhir Zaman 2012, karya Lawrence E. Joseph. Dia Ketua Dewan Direksi Aerospace Consulting Corporation, New Mexico, Amerika Serikat. Pada bukunya, terjalin unsur ramalan Suku Maya itu dengan pelbagai penelitian ilmiah soal astronomi. Diantaranya, cocok pula dengan perkiraan badai matahari dan sejumlah bencana yang telah terjadi di bumi.

Meski terkesan agak ragu, dia meramalkan akan terjadi bencana besar yang meluluhlantakkan bumi pada 2012.

Tabrak dan Hendak Rampas Mobil, 6 Debt Collector Sadis Ditangkap Polres Labusel

Selengkapnya baca di SOROT EDISI 58

Secret Ingredient Viu

Siap-Siap Baper, Nicholas Saputra Terjebak Cinta Segitiga dengan Aktris Filipina dan Aktor Korea

Berperan sebagai Chef Arif, Nicholas Saputra sedikit banyak juga harus mempelajari soal dunia dapur sebelum memulai syuting.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024