VIVAnews - Setelah sehari sebelumnya diguyur hujan, lebih dari dua juta jemaah calon haji bisa melanjutkan ibadah dengan cuaca yang cerah di sekitar Gunung Arafah, dekat Kota Mekah. Di tempat suci itulah mereka menjalani puncak ibadah haji.
Laman harian Saudi Gazzette mengungkapkan bahwa sejak Kamis subuh waktu setepat, jemaah sudah bergerak dari Kota Suci Mekah menuju Arafah untuk berdoa hingga magrib. Banyak diantara mereka mendirikan tenda, dan beristirahat di sekitar masjid Namira, dalam perjalanan ke Arafah.
Setelah magrib, jemaah bertolak dari Arafah menuju Muzdalifah untuk bermalam. Di sana mereka mengambil bebatuan yang disiapkan untuk prosesi lempar jumrah.
Hari ini, bertepatan dengan Idul Adha - atau Hari Kurban - mereka kembali ke Mina untuk lempar jumrah ke tugu Jamarat. Ritual itu berlangsung selama tiga hari dan merupakan simbol perlawanan kepada iblis dan komitmen untuk menolak godaan.
Sejumlah peserta ibadah merasa senang dengan cerahnya cuaca di Arafah. "Allah memberi kami kesempatan untuk terhindar dari hujan di hari yang paling penting ini. Ini menunjukkan anugerahNya," kata seorang jemaah asal Indonesia, Abdulwadud Asegaf.
Kota suci Mekah Rabu lalu dilanda hujan lebat, bahkan warga setempat menganggap yang terlebat dalam 25 tahun terakhir. Hujan itu menyebabkan ribuah jemaah kesulitan menempuh perjalanan dari Jeddah menuju Mekah.
Hujan lebat menyebabkan banjir di Jeddah dan menewaskan sedikitnya 77 orang. Namun, pejabat setempat mengungkapkan bahwa hingga kini belum ada jemaah yang menjadi korban.
"Hujan merupakan berkah dari Allah. Kami akan berdoa memohon ampun kepada Allah dan meminta berkahNya bagi anak-anak kita dan semua umat Muslim,"" kata Nasser Abdul Ahmed, jemaah asal Mesir.
Viral Beli Sepatu Bola Rp10 Juta, Kena Pajak Rp31 Juta, Ini Kata Bea Cukai
Bea Cukai mengatakan bahwa pengenaan pajak Rp 31,8 juta tersebut merupakan sanksi ketidaksesuaian Cost, Insurance and Freight (CIF) atau total nilai harga barang ditambah
