VIVAnews - Buron terorisme wahid, Osama bin Laden, masih jadi buruan aparat keamanan internasional, khususnya Amerika Serikat.
Jejak Bos Al-Qaida itu terus ditelusuri. Osama diduga sering menyusup ke Afganistan dari tempat persembunyiannya di sebuah lokasi rahasia di Pakistan.
Penasehat Presiden Barack Obama untuk urusan keamanan nasional, James Jones, Senin 7 Desember 2009, mengatakan bahwa Osama diduga kuat bersembunyi di wilayah terpencil di Pakistan. Kemungkinan besar dia sering menyusup ke Afganistan, tempat dia merancang serangan 11 September 2001 ke menara kembar World Trade Centre.
Namun, menteri pertahanan AS, Robert Gates mengakui bahwa Amerika Serikat justru kurang suplai informasi intelijen soal Osama. Gates juga tidak membenarkan kalau Osama sering menyusup ke Afganistan.
Jones dan Gates berbicara pada Minggu, 6 Desember 2009, di tayangan bincang-bincang di televisi yang berbeda.
Ini merupakan strategi pemerintah AS untuk menjelaskan dan membela strategi perang Obama terhadap Afganistan. Strategi baru Obama tersebut, kata Gates, mencakup upaya mencegah Al Qaida kembali mendapat tumpuan di Afganistan.
Kekhawatiran pemerintah AS adalah bila kelompok pemberontak di Afganistan, Taliban, diperbolehkan mendapat posisi di pemerintahan Afganistan, maka kondisi itu bisa memfasilitasi kembalinya kepemimpinan Al Qaida.
Kegagalan pemerintah AS memburu Osama membuat frustasi AS sejak perang global terhadap terorisme diluncurkan mantan Presiden George W. Bush pasca serangan 11 September. Saat pasukan AS menjungkalkan rezim Taliban pada 2001, Osama melarikan diri ke Pakistan dari daerah kekuasaannya di pegunungan Afganistan.
Meski sekarang berada di area terisolasi, Osama secara periodik membuat rekaman audio.
Sebenarnya, Osama pernah hampir tertangkap. Namun, pemerintahan AS di bawah Bush melewatkan kesempatan untuk menangkap Osama dan pemimpin top lain saat mereka dikepung di Tora Bora, wilayah pegunungan di timur Afganistan, tiga bulan pasca serangan teror 9/11.
(AP)