11 Desember 1994

Rusia Menyerbu Chechnya

VIVAnews - Tepat 15 tahun yang lalu, Presiden Rusia, Boris Yeltsin, memerintahkan penyerbuan ke Chechnya untuk mengatasi pemberontakan separatis.

Cole Palmer Jadi Pusat Perhatian Jelang Man City vs Chelsea

Menurut laman stasiun televisi BBC, Rusia terlebih dahulu menggempur Chechnya melalui serangan udara selama dua pekan. Tindakan ini dilakukan setelah kelompok dukungan Rusia gagal menguasai Chehcnya, yang memutuskan memisahkan diri dari Rusia.

Sejak mantan jenderal AU Rusia, Dzhokhar Dudayey, memproklamasikan kemerdekaan Chechnya pada tahun 1991, wilayah yang berpenduduk mayoritas Muslim tersebut terus diguncang perang saudara.

Moskow diam-diam mendanai berbagai kelompok bersenjata untuk mematahkan perlawanan rakyat Chechnya. Kekerasan yang terus berlangsung di negara Kaukasus tersebut menjadi alasan Yeltsin menyerbu Chechnya.   

Serangan Rusia ke Chechnya berlangsung selama 20 bulan. Selama itu, tidak kurang dari 100.000 orang tewas serta puluhan kota dan desa hancur akibat serbuan Rusia.

Mayat Wanita 'Open BO' Ditemukan di Pulau Pari, Polisi Teliti Penyebabnya Lewat Cara Ini

Meskipun kalah jumlah dan persenjataan, pejuang Chechnya berhasil menghalau serangan Rusia. Akhirnya, pada tahun 1996, Rusia menyerah dan memberikan status otonomi khusus pada Chechnya. Panglima militer Chechnya, Aslan Maskhadov, terpilih sebagai presiden negara tersebut.

Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah dan Wali Kota Bogor Bima Arya

Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Kementan lepas ekspor komoditas kelor 21 ton ke Cina, komoditas kelapa 33 ton ke Yordania, komoditas teh 200 kilogram ke Turki dan Rusia.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024