Perdagangan Saham Asia

Japan Airlines Bangkrut, Indeks Jepang Turun

VIVAnews - Indeks harga saham di sebagian besar bursa utama Asia ditutup melemah di akhir perdagangan Selasa sore, 19 Januari 2010. Para investor menantikan sejumlah laporan penerimaan dari perusahaan-perusahaan terkemuka Amerika Serikat (AS) yang bisa memberikan gambaran akan pemulihan ekonomi.

Di Tokyo, indeks Nikkei 225 melemah 36,30 poin (0,3 persen) menjadi 10.818,78 di tengah kabar bahwa Japan Airlines (JAL) akan mengajukan proteksi pailit hari ini. Bila benar demikian, kabar ini mengakhiri spekulasi selama berbulan-bulan tentang nasib maskapai penerbangan terkemuka Jepang tersebut.

Sementara itu, indeks Hang Seng (Hong Kong) melemah 36,52 poin (0,2 persen) ke level 21.422,05. Pasar di Taiwan dan Singapura juga ditutup melemah. Namun indeks Kospi (Korea Selatan) naik 3,43 poin (0,2 persen) ke level 1.715,21. Pasar saham China juga melawan tren dengan menguat 0,3 persen ke level 3.246,87.

Perdagangan yang berlangsung lesu di Asia ini terjadi saat bursa Wall Street Senin kemarin tutup akibat libur dan bursa Eropa menguat karena investor fokus pada kemungkinan merger sejumlah korporat.

Pekan ini, penerimaan kuartal dari Citigroup Inc. dan Wells Fargo & Co. akan diumumkan. Kedua perusahaan tersebut berupaya memperbaiki keuangan masing-masing setelah mendapat kucuran dana talangan miliaran dolar dari uang para pembayar pajak saat diterpa krisis.

Perusahaan spesialis kopi Starbucks Corp. juga akan merilis laporan. Dalam tiap laporan, investor akan mengamati dan memperhatikan indikasi apa yang ditunjukkan oleh laporan korporat tersebut mengenai kondisi permintaan konsumen. (AP)

Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya
Gelombang tinggi laut terjang pesisir pantai (foto ilustrasi)

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 20 hingga 21 A

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024