Perdagangan Saham di Wall Street

Indeks Dow dan S&P Kembali Cetak Rekor

VIVAnews - Setelah menikmati sehari libur tambahan, para pelaku pasar saham di bursa New York mengakhiri perdagangan di awal pekan ini dengan hasil yang positif. Semua indeks kembali bangkit.

Di akhir perdagangan Selasa sore waktu New York (Rabu dini hari WIB), indeks harga saham industri Dow Jones naik 115,78 poin (1,1 persen) menjadi 10.725,43. Begitu pula dengan indeks Standard & Poor's 500, naik 14,20 poin (1,3 persen) menjadi 1.150,23.

Itu merupakan indeks tertinggi yang diraih Dow dan S&P sejak 1 Oktober 2008. Sedangkan indeks komposit Nasdaq naik 32,41 poin (1,4 persen) menjadi 2.320,40.

Para pengamat menilai bahwa naiknya indeks harga saham ada hubungannya dengan pemilihan anggota senat mewakili negara bagian Massachusetts, yang berlangsung Selasa waktu setempat.

Bila kandidat dari partai Republik berhasil mengungguli calon dari Partai Demokrat dalam pemilihan itu, maka kubu republik di Senat bakal memiliki 41 kursi. Komposisi itu cukup untuk mengganjal ambisi Presiden Barack Obama, yang didukung kubu Demokrat, untuk melakukan reformasi undang-undang layanan kesehatan.

Situasi itulah yang membuat naiknya harga saham produk kesehatan, yang memimpin penguatan indeks di Wall Street. Pasalnya, para investor merasa bakal adanya ganjalan atas reformasi layanan kesehatan di tingkat Senat sehingga meredakan kekhawatiran bahwa perusahaan-perusahaan asuransi dan produsen obat bakal mengalami penurunan laba.  

Harga saham teknologi juga mengalami kenaikan setelah pengamat dari Credit Suisse menaikkan peringkat atas Ciena Corp. Perusahaan telekomunikasi itu diperkirakan bisa mendapat revenue yang melebihi ekspektasi.

Kendati muncul kabar baik dari sektor korporat, para investor masih dihantui kekhawatiran oleh tingginya tingkat pengangguran dan lemahnya pasar perumahan. Fakta ini menimbulkan pertanyaan apakah kenaikan indeks secara signifikan yang telah berlangsung selama 10 bulan di Wall Street tak lagi mencerminkan realita ekonomi.

"Saat ini merupakan periode yang kritis bagi kita untuk menyaksikan ujian bagi sahihnya tingkat pendapatan korporat [atas kondisi ekonomi yang sebenarnya]," kata Philip Dow, pengamat dari RBC Wealth Management. (AP)

 

Yen Amblas ke Level Terendah dalam 34 Tahun, Menkeu Jepang Bakal Ambil Tindakan
Mobil Porsche terendam banjir di Dubai

Pengembang Perumahan di Dubai Beri Perbaikan Rumah Gratis Setelah Banjir Bandang

Komunitas perumahan dan vila di Dubai terkena dampak terberat akibat hujan lebat dan banjir bandang, yang memecahkan rekor di Uni Emirat Arab pada minggu ini.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024