VIVAnews - Hakim Pengadilan Tinggi di Malaysia menolak sikap pemerintah yang melarang sebuah buku mengenai perempuan Muslim di Negeri Jiran. Demikian ungkap seorang pengacara, Selasa 26 Januari 2010.
Bagi pemerintah, buku yang berjudul "Perempuan Muslim dan Tantangan bagi Ekstrimisme Islam (Muslim Women and the Challenge of Islamic Extremism) dianggap membawa kesalahpahaman atas Islam sehingga bisa menimbulkan gangguan stabilitas dalam masyarakat.
Namun larangan dari Kementrian Dalam Negeri itu tidak dibenarkan oleh hakim pengadilan. Dalam putusan Senin lalu, 25 Januari 2010, hakim menyatakan bahwa buku itu tidak sampai mengancam keamanan negara. Demikian kata Malik Imtiaz Sarwar, seorang pengacara untuk "Sisters in Islam," suatu lembaga pembela hak kaum Muslimah di Malaysia yang menerbitkan buku itu.
Kementrian Dalam Negeri pada 2008 melarang peredaran buku yang berisi kumpulan esai itu, yang telah terbit dua tahun sebelumnya. Menurut argumen pemerintah, buku itu bisa merendahkan kepercayaan umat dan dapat mengganggu ketertiban umum.
Menurut surat yang dikirim Kementrian Dalam Negeri kepada Sisters in Islam pada 2008, buku yang mereka terbitkan dianggap sudah terlalu jauh mempertanyakan apakah hukum keluarga Islam telah mendiskriminasi perempuan atas sejumlah isu, diantaranya poligami dan perceraian.
Namun, larangan dari pemerintah itu mendapat perlawanan dari Sisters in Islam, yang langsung mengajukan gugatan ke pengadilan. Menurut lembaga itu, buku setebal 215 halaman yang mereka susun hanyalah murni karya akademik yang ditulis kalangan cendekia dari Malaysia, Indonesia, Singapura, Iran, Mesir, Filipina, dan lain-lain.
Dalam buku itu, mereka mempelajari tantangan-tantangan yang mereka hadapi dalam mempromosikan hak-hak perempuan di Asia Tenggara dan Timur Tengah. Sisters in Islam memperkirakan bahwa buku itu sudah terjual 3.000 eksemplar sebelum dilarang pemerintah dan telah menjadi bahan literatur universitas.
Sementara itu, belum ada tanggapan apakah pemerintah akan mengajukan banding atas putusan pengadilan tersebut. (AP)
VIVA.co.id
19 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Sebagian besar negara di dunia, besar dan kecil, telah menyatakan kecaman dan kemarahan mereka atas genosida Israel di Jalur Gaza, yang telah berlangsung 6 bulan terakhir
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluarkan pernyataan sikap terkait video Pendeta Gilbert Lumoindong yang diduga menghina agama Islam.
Pengemudi Fortuner Arogan Bikin Geram Kolonel Pom Jeffri: Gayanya Melebihi Tentara
Nasional
19 Apr 2024
Aksi Pierre WG Abraham, pengemudi mobil Toyota Fortuner yang pakai pelat dinas palsu ditegaskan mencoreng institusi TNI.
Komandan senior Garda Revolusi Iran (IRGC) menyampaikan bahwa Iran dapat meninjau kembali penggunaan nuklirnya di tengah memanasnya hubungan dengan Israel.
"5 korban rata-rata luka bakar ada di kepala, tangan, dan kaki. Setelah kita evakuasi langsung kita larikan ke RSUD Mampang Prapatan," ujar Kompol David Kanitero.
Selengkapnya
VIVA Networks
Memiliki mobil baru menjadi impian sebagian orang. Namun bagi yang ingin meminang Toyota Fortuner, sebaiknya sesuaikan terlebih dahulu gaji per bulan, atau pendapatan
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Produser Dheeraj Kalwani meyakinkan kalau lokasi syuting film Vina: Sebelum 7 Hair memakai lokasi asli TKP, terlebih lagi bagian jembatan layang tempat Vina ditemukan.
Potret Prewedding Putri DA dan Abdul Azis Jadi Sorotan, Warganet: Mirip Jin
JagoDangdut
34 menit lalu
Pernikahan Putri Isnari, yang dikenal luas sebagai Putri DA, dengan kekasihnya, Abdul Azis, menjadi sorotan publik belakangan ini. Warganet salfok dengan baju prewedding
Selengkapnya
Isu Terkini