Malaysia Tak Peduli Tuduhan Contek Budaya

VIVAnews -  Malaysia tidak ambil pusing soal tuduhan sejumlah pihak di Indonesia bahwa negeri jiran mengklaim beberapa tarian Indonesia sebagai budaya mereka. Bahkan, Malaysia mendorong pertukaran program budaya yang lebih intensif dengan Indonesia.

Demikian menurut Menteri Informasi, Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia, Rais Yatim, sebelum acara pertunjukan budaya Malaysia digelar di Jakarta, Kamis malam 11 Maret 2010.

"Mereka tidak mengambil nilai-nilai mudarat atau negatifnya, sebab kehidupan ini berjalan dan tiap orang punya perspektif masing-masing, termasuk mengenai cara hidup, berbudaya, maupun bermusik," kata Rais. Rais juga mengundang warga Indonesia untuk berkunjung ke Malaysia dan melihat sendiri cara hidup orang Malaysia.

Menanggapi persoalan klaim budaya beberapa waktu lalu yang gencar diberitakan media-media di Indonesia, Rais mengatakan bahwa tanggung jawab untuk meluruskan persoalan itu setengahnya ada di tangan media.

Alasan Pemprov DKI Gelontorkan Rp 22,2 M untuk Perbaiki Rumah Dinas Gubernur

"Media sebaiknya juga bekerja sama untuk melahirkan budaya positif dan menghindari hal-hal negatif," kata Rais sambil menambahkan bahwa seperti jins yang ada di mana-mana, batik juga ada di Malaysia, India, dan China.

Rais menjelaskan, berdasarkan perbincangannya dengan Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, mereka menganggap sebuah hubungan harus bersifat realistik. "Salah satu dari sifat realistik ini adalah bahwa dalam sejarah, ada yang disebut sebagai migrasi budaya," kata Rais

"Di Malaysia, kita punya orang Jawa, Minang, Bugis, dan banyak lagi. Mereka juga seperti orang Jawa di sini, orang Minang dan Mandailing di Sumatra, ataupun orang Bugis di Sulawesi, sehingga mereka (orang-orang migran) tersebut meneruskan cara hidup mereka sendiri," lanjut Rais.

"Dalam konteks itu, mereka sebenarnya tidak punya konflik apapun. Seperti juga orang Amerika dengan Inggris, mereka punya kemiripan satu sama lain," lanjutnya.

Pada masa mendatang, kata Rais, generasi kedua negara perlu bertukar program budaya dengan lebih intensif. "Kami akan coba dengan Kementerian Budaya dan Pariwisata Indonesia, serta Kementerian Penerangan dan Komunikasi untuk menjalankan program-program pertukaran budaya," kata Rais.

"Jadi pada pekan pertama bulan Mei tahun ini, Menteri Tifatul akan ke Kuala Lumpur dan kita akan menyempurnakan sidang musyawarah yaitu JCIM (Join Committee Indonesia-Malaysia) yang telah menjadi tradisi perundingan kedua negara," tambahnya.

Sedangkan Tifatul mengatakan bahwa ada kesalahpahaman mengenai kasus Tari Pendet yang dimasukkan dalam iklan pariwisata Malaysia. "Kita lebih banyak salah paham. Tarian itu ada di Discovery Channel, tapi yang kena getah teman-teman dari Malaysia. Kalau kurang akrab, memang ada saja salah paham," katanya.

Indonesia Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Tanam Lebih Banyak Mangrove Bisa Jadi Solusinya
Walikota Medan, Bobby Nasution.(dok Pemko Medan)

Bobby Nasution akan Jalin Komunikasi dengan NasDem dan PKB untuk Pilgub Sumut

Usai mengantongi surat penugasan dari DPP Partai Golkar, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution atau Bobby Nasution akan menjalin komunikasi dengan Partai NasDem da

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024