Penembakan John Lennon

VIVAnews - Pada 8 Desember 1980, pentolan grup band The Beatles dan aktivis anti perang, John Lennon, tewas ditembak. Dia ditembak dari jarak dekat di luar apartemennya di kota New York, Amerika Serikat (AS). 

Stasiun televisi BBC mengungkapkan, sesaat sebelum ditembak, Lennon dan isterinya, Yoko Ono, baru saja pulang dari studio. Menurut polisi, Lennon ditembak empat kali dari belakang oleh Mark Chapman. Kehidupan Lennon pasca bubarnya The Beatles terbilang kontroversial. Ia aktif di bidang politik dan kemanusiaan.

Tindak-tanduk Lennon tersebut tidak disenangi pemerintah Amerika, terutama karena kritikannya yang keras dan sikapnya yang menolak Perang Vietnam.

Saat hadir di persidangan, Chapman mengaku bersalah atas pembunuhan Lennon. Ia dijatuhi hukuman seumur hidup dan menjalani hukumannya di penjara Attica, tidak jauh dari kota New York.

Menurut pengakuan Chapman, ia mendengar sebuah suara yang menyuruhnya membunuh Lennon. John meninggalkan dua orang anak, Sean dan Julian - anak dari pernikahan pertama dengan Cynthia.

Dua puluh tahun setelah kematiannya, jutaan fans Lennon mengunjungi kediamannya di Liverpool dan New York. Bersama Ono, mereka meluncurkan kampanye anti kekerasan bersenjata untuk merayakan hari kematian Lennon.

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024