Pemilu di Filipina Mirip Ujian Sekolah

Warga Filipina memilih kandidat Pemilu di atas kertas khusus
Sumber :
  • AP Photo/Bullit Marquez

VIVAnews - Sekitar 50 juta warga Filipina berkesempatan menggunakan hak mereka untuk memilih presiden sekaligus wakil rakyat baru pada pemilihan umum (Pemilu), Senin 10 Mei 2010. Pemilu kali ini terasa luar biasa lantaran baru kali inilah rakyat Filipina menjalani pemungutan suara terkomputerisasi.

Mereka tidak lagi mencoblos kertas suara, melainkan mengisi salah satu dari sejumlah kolom nama kandidat presiden dan anggota parlemen, yang sudah tercetak di sebuah kertas khusus. Setelah diisi, kertas itu akan dipindai (scan) oleh suatu perangkat komputer, yang langsung mendata pilihan ke dalam bank data.

Tanggap Ide Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Hasto Bilang PDIP Punya Tradisi 'Klub Kerakyatan'

Ini mirip dengan sistem ujian akademik yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia. Maka, berbeda dengan pemilu di Indonesia tahun lalu, tempat pemungutan suara di Filipina tidak menyediakan bilik. Layaknya peserta ujian, para pemilih duduk bersebelahan sambil berkonsentrasi memberi pilihan.

Perangkat pemindai surat suara itu bernama Precinct Count Optical Scan (PCOS). Bila semua perangkat berjalan lancar, malam ini juga rakyat Filipina dijamin sudah mengetahui hasil pemilu. Masalahnya, sistim komputer ini baru pertama kali digunakan secara massal di Filipina dan bukan tidak mungkin mengalami gangguan, baik dari sisi teknis maupun non-teknis.

Komisi Pemilu Filipina menempatkan lebih dari 70.000 unit PCOS di semua tempat pemungutan suara (TPS) di Filipina. Perangkat itu disuplai oleh perusahaan patungan Smartmatic dan Total Information Management (TIM).

Meski sistem PCOS sudah melewati uji coba akhir pekan lalu, kendala teknis masih saja terjadi. Stasiun televisi GMA News melaporkan bahwa tiga jam setelah tempat pemungutan suara di seantero Filipina dibuka pada pukul 7 pagi, hanya 11.942 dari 76.347 unit (PCOS) yang berfungsi baik.

Jumlah itu merepresentasikan 15,65 persen dari jumlah total mesin yang sudah terpasang dan siap bekerja.Data hingga pukul 10 pagi tersebut diperoleh dari Platform Manajemen Pemilihan Umum Smartmatic (EDMP) yang menyediakan update real-time untuk pengoperasian PCOS di tempat-tempat pemungutan suara.

Sedangkan laman harian Inquirer menyebutkan total 328 unit PCOS dilaporkan rusak dari seluruh wilayah pemilihan, termasuk tempat pemungutan suara di mana salah satu dari sembilan kandidat presiden, Benigno Aquino III, menggunakan hak pilih.

Pemungutan suara di Sekolah Dasar Central Azucarrera de Tarlac di Tarlac City itu terpaksa dihentikan sementara karena PCOS macet saat sedang memindai sebuah kertas suara. Aquino sendiri kemudian berbincang dengan wartawan saat kerusakan mesin mulai muncul.

Namun, pejabat pemilihan umum, Gregorio Larrazabal, menekankan bahwa pemungutan suara harus tetap dilanjutkan meski kerusakan mesin dilaporkan di sana-sini. Menurut Larrazabal, 6 ribu mesin cadangan telah disiapkan untuk mengantisipasi persoalan ini. Smartmatic mengatakan, kerusakan berkaitan dengan masalah perangkat keras, termasuk masalah daya dan layar.

Kendala teknis tersebut, ditambah persoalan lain seperti tertukarnya kotak suara antara satu distrik dengan distrik lain, menyebabkan antrian calon pemberi suara makin panjang karena proses pemungutan terhambat. GMA News memberitakan, di Sekolah Dasar Guadalupe Viejo di Makati, terjadi kebingungan dan kekacauan saat pemungutan suara dimulai karena sejumlah sistem penomoran tidak berjalan efektif.

Calon pemberi suara dan petugas relawan sempat saling berteriak satu sama lain karena proses pemungutan tak kunjung mulai. Namun situasi dapat dikendalikan dan pemungutan suara berjalan lancar mulai pukul 8, mundur satu jam dari jadwal.

Padahal kemarin, komisi pemilihan umum optimistis pemungutan suara berbasis komputer pertama kali ini akan berlangsung lancar. Pasalnya mesin-mesin PCOS, kotak-kotak suara, kartu suara, dan perlengkapan lain telah rampung dikirimkan ke sekitar 76 ribu tempat pemungutan di 7.106 pulau di Filipina.

Hal lain yang juga dipersoalkan oleh para pengamat pemilihan umum adalah para petugas teknis yang ditugaskan berasal dari kalangan mahasiswa. "Apakah seminar pelatihan satu hari cukup bagi mahasiswa untuk menangani masalah dengan mesin PCOS pada hari H pemilihan umum?" tanya seorang pengamat, Marivic Rueda, di Quezon City, seperti dikutip dari laman stasiun televisi ABS-CBN News. (mt)

Informasi Sistem Penggajian Departemen Pertahanan Inggris Diretas
Apple iPad Pro M4

Apple Luncurkan iPad Pro Pakai Chipset M4, Segini Harganya

Apple kembali menggemparkan dunia teknologi, dengan meluncurkan iPad Pro M4. Tablet canggih ini hadir dengan peningkatan performa yang signifikan dan kemampuan AI yang re

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024