- AP Photo/ Yu Hyung-jae, Yonhap
VIVAnews - Ketegangan di Semenanjung Korea kini kian mengkhawatirkan. Korea Selatan (Korsel) hari ini menggelar latihan kesiagaan anti kapal selam. Sekutunya, Amerika Serikat (AS) juga bergabung dalam latihan kekuatan laut itu.
Latihan itu menyusul ketegangan antara Korsel dan tetangganya, Korea Utara (Korut), akibat insiden di Laut Kuning akhir Maret lalu. Saat itu kapal patroli Korsel ditembak oleh kapal selam Korut sehingga menewaskan 46 pelaut.
Korut membantah tuduhan dan bukti-bukti dari Korsel, bahkan negara komunis menganggap tuduhan tersebut sebagai provokasi untuk kembali berperang. Awal pekan ini pemimpin Korut telah memerintahkan militernya untuk siaga perang. Sementara presiden Korsel sudah bertekad tidak lagi negaranya berdiam diri oleh ulah Korut dan mengadukan insiden itu ke Dewan Keamanan PBB.
Setelah membekukan hubungan dengan Korut, Korsel kini menyiagakan armada maritimnya dalam suatu latihan perang. Menurut kantor berita Yonhap, sekitar sepuluh kapal perang - diantaranya destroyer KDX-I seberat 3.000 ton dan tiga kapal patroli - dikerahkan dalam latihan perang itu.
Latihan itu berlangsung di dekat perbatasan maritim Korsel-Korut di Laut Kuning atau tidak jauh dari lokasi penembakan kapal Cheonan oleh torpedo kapal selam Korut. Menurut pejabat militer Korsel, latihan perang kali ini berupa pengujian senjata anti kapal selam dan meriam kapal perang.
Menurut laman stasiun televisi BBC, AS memastikan partisipasinya dalam latihan bersama Korsel. Departemen Pertahanan (Pentagon) mengungkapkan bahwa latihan gabungan anti kapal selam dan kesiagaan itu akan segera dimulai.
Itulah sebabnya, Korsel dan AS telah menaikkan status siaga atas Korut menjadi level tertinggi kedua. Belum ada kabar reaksi Korut atas manuver Korsel dan AS itu. (mt)
HP Oppo dengan Standar Militer Segera Hadir di Indonesia
HP Oppo A60 diperkirakan rilis di Indonesia pada pekan depan. Smartphone ini telah mendapat sertifikasi standar militer.
