VIVAnews - Demi mendukung program pemerintah Cina untuk menjadikan Shanghai lokasi wisata yang elit dan enak untuk dilihat, sekelompok warga di kota tersebut membentuk perkumpulan relawan anti berpakaian piyama. Pasalnya, kendati pemerintah setempat bertahun-tahun lalu sudah menganjurkan warga untuk tidak bepergian mengenakan pakaian khusus untuk tidur itu, tidak sedikit orang yang masih mengenakannya - entah itu saat pergi ke pasar atau sekadar jalan-jalan cari angin.
Maka, masyarakat di distrik Rixin merasa tidak rela bila masih ada yang berseliweran di kota mereka dengan pakai piyama. Padahal, Shanghai sudah lama dikenal sebagai pusat bisnis dan keuangan di Cina, maka pakaian untuk bepergian pun harus tampak sopan dan elegan.
Sebagai bentuk nyata dari sikap mereka, pekan lalu penduduk Rixin berinisiatif membentuk suatu "polisi lingkungan" yang akan menegur warga atau siapapun berkeliaran ke luar rumah pakai piyama. "Kami akan mengimbau masyarakat untuk tidak pakai baju tidur di jalanan karena terlihat sangat tidak beradab," kata Guo Xilin, seorang pejabat kota Shanghai seperti yang dikutip surat kabar Inggris, The Telegraph, Jumat 12 Desember 2008
Berbeda dengan para pejabat pemerintah, yang selalu tampil pakai setelan berdasi di muka umum, warga Cina dikenal sebagai orang yang paling cuek berpakaian. Itu karena tempat tinggal para warga berdekatan dengan fasilitas umum, seperti taman, toko dan pasar, dan hanya dipisahkan oleh jalan-jalan kecil (gang).
Namun, seiring dengan dengan makin makmurnya Cina dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat dalam dua dekade terakhir, selera berpakaian masyarakat kalangan menengah ke atas jadi makin tinggi. Makin banyak warga seperti Guo yang sudah menganggap orang keluar rumah berpiyama sebagai "polusi pemandangan."
Maka, polisi masyarakat yang dibentuk Guo dan para tetangganya tak akan segan-segan menegur siapapun yang mengenakan piyama di luar rumah. Namun ada yang menentang kampanye itu. "Piyama kan juga baju. Nyaman dipakai dan bukan tidak menimbulkan masalah kok," kata seorang warga sepuh.
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Berbagai faktor yang memiliki pengaruh terhadap durasi hidup seseorang, termasuk gaya hidup, faktor genetik, risiko kesehatan, dan faktor lain. Ini negara kematian tinggi
AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin
Politik
25 Apr 2024
Ketua Umum Partai Demokrat AHY merespons pertemuan Prabowo Subianto dengan Cak Imin di kantor DPP PKB, Rabu. AHY memberikan peringatan ke Prabowo
Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel
Nasional
25 Apr 2024
Kantor Wali Nagari Singguliang Lubuak Aluang Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman disegel oleh warga setempat, Kades dituduh hubungan sejenis
DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyetujui untuk merekomendasikan Imam Budi Hartono sebagai bakal calon Wali Kota Depok pada Pilkada serentak 2024
Satu prajurit TNI yang menjadi korban tersambar petir di dekat Mabes TNI, Cilangkap, meninggal dunia, karena pendarahan di telinga
Selengkapnya
Partner
Segera Klaim Saldo DANA Gratis Anda Hari Ini Kamis 25 April 2024, Langsung Cair ke Rekening
Bandung
15 menit lalu
Hari ini Kamis 25 April 2024 aplikasi DANA memberikan hadiah saldo DANA gratis sebesar Rp500 Ribu. Bagi anda yang menginginkan saldo tersebut, ada sejumlah cara yang menj
Memiliki daya ingat yang kuat merupakan anugerah yang tak ternilai. Kita dapat menyimpan informasi penting, belajar dengan mudah, dan menjalani hidup dengan lebih produkt
Tim penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Pringsewu jadwalkan Mantan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Pringsewu Lampung Kamis (25/04/24) jam 10
First Thammarat Janngam biasa dipanggil dengan First, merupakan seorang aktor kebangsaan Thailand yang debut akting di tahun 2022. Perannya sebagai Pete di drama Thailand
Selengkapnya
Isu Terkini