Dino: Diplomat Indonesia Kurang Gaul

Presiden Yudhoyono dan Juru Bicara Dino Patti Djalal
Sumber :
  • Antara/ Ali Anwar

VIVAnews - Duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat yang baru, Dino Patti Djalal, mengaku bahwa duta Indonesia di kancah diplomasi dunia masih kurang bergaul. Dia menganggap hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi dirinya ketika menjabat nanti.

"Diplomasi kita masih seperti di jaman Presiden Soeharto, kaku, sehingga sulit bergaul," ujarnya semalam.

Dia berharap Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC yang dipimpinnya nanti menjadi pusat pelobi pemerintah Obama oleh Indonesia. Tujuannya adalah agar Indonesia juga memiliki posisi menentukan dalam pembentukan kebijakan di Amerika.

Untuk itulah, menurutnya, diperlukan gaya diplomasi baru yang mengutamakan pembentukan jaringan ketimbang hanya sebagai perwakilan saja. "Inilah yang akan menjadikan diplomasi kita handal, dengan menjalin koneksi,” jelasnya.

Dino juga menambahkan, bahwa Indonesia mempunyai banyak potensi untuk dijual, tinggal bagaimana diplomatnya dapat menjualnya dengan baik. Menurutnya selama ini sebagian besar pidato diplomat Indonesia datar dan tidak inspiratif, sehingga tidak memberikan pengetahuan apa-apa mengenai Indonesia pada dunia luar.

"Diplomat harus memikirkan cara yang kreatif untuk menjual Indonesia. Kita mempunyai tiga aset utama sebagai unggulan: Kita adalah negara demokrasi ketiga terbesar dunia, berpenduduk muslim terbanyak, dan kita adalah super power lingkungan dengan hutan tropis yang luas. Indonesia jelas punya bobot," jelasnya.

Salah satu cara untuk mempromosikan Indonesia adalah dengan membuat logo yang mudah diingat semua orang, seperti Malaysia dengan Truly Asia-nya. Indonesia, menurut Dino, belum mempunyai country branding seperti ini karena Indonesia tidak pernah konsisten dengan logonya.

"Setidaknya logo itu harus tiga tahun dipertahankan, sehingga bisa diingat orang. Pembuatan logo ini tidak mahal kok," tegasnya.

Agenda lainnya saat dia menjabat adalah menjamah daerah-daerah di Amerika Serikat yang saat ini belum terjamah oleh duta besar dari Indonesia. Diantaranya adalah kawasan elit selebritas di Hollywood dan pusat keuangan AS di Wallstreet. Menurutnya, ini adalah peluang yang terbuka lebar yang siap diraih.

"Indonesia kini harus melihat peluang. Kita harus meninggalkan pola pikir lama yang tidak ingin didikte, yang pada akhirnya membuat kita tidak percaya diri dan peluang hilang begitu saja," ujarnya.

Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients
Prabowo Subianto

Kunjungan ke Luar Negeri, Prabowo Subianto Akan ke China dan Bertemu Xi Jinping

Menteri Pertahanan juga pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto akan mengunjungi Beijing China, pada 31 Maret-2 April 2024. Prabowo dijadwalkan bertemu Presiden Xi Jinping

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024