Islam Sumbang Nilai Positif Bagi Inggris

Dubes Inggris untuk RI Martin Hatfull dengan Din Syamsuddin
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Kebebasan beragama adalah salah satu hal yang perlu dibanggakan oleh pemerintah Inggris. Agama–agama minoritas disambut baik dan para penganutnya mempunyai tempat dan porsi yang sama dengan penganut agama lain.

Menurut Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Martin Hatfull, umat Islam di negaranya kini sebanyak dua juta jiwa. Kian bertambahnya umat Muslim mencerminkan implementasi nilai-nilai kebebasan beragama di Inggris. Menurut Hatfull, dengan keberagaman yang ada, nilai-nilai positif akan dapat mengalir di masyarakat.

“Umat Muslim Inggris, terutama di ibukota, memberikan sumbangan yang positif dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Hatfull pada acara buka puasa bersama di kediamannya di Jakarta, Kamis 2 September 2010. Acara itu juga dihadiri sejumlah tokoh muslim Indonesia.

Hatfull, yang telah tiga tahun menjabat sebagai Dubes di Indonesia, mengatakan bahwa dialog antar agama merupakan prioritas penting bagi pemerintahan baru Inggris pimpinan David Cameron. Indonesia, sebagai negara yang memiliki umat Muslim terbanyak di dunia, akan menjadi mitra utama dalam mewujudkan hal ini.

“Pada kebijakan luar negeri yang baru, Inggris ingin mempererat hubungan dengan Indonesia dalam bidang politik, ekonomi, budaya dan pendidikan. Sebagai prioritasnya, kami ingin mengadakan pemahaman lintas agama,” kata Hatfull.

Dia menjelaskan bahwa selama ini pemerintah Inggris menjalankan program-program Islami dengan pemerintah Indonesia. Diantaranya adalah pertukaran imam dan pelajar islam. Terakhir, pelajar dari Inggris dikirim ke Yogya untuk mempelajari budaya setempat.

“Program ini adalah program yang memerlukan proses dua arah sehingga dapat berjalan,” ujar Hatfull.

Dia juga menjelaskan sebuah program sumbangan Pangeran Charles yang bernama “Mozaik”. Program ini adalah sekolah musim panas yang diikuti oleh para pelajar Muslim dari 18 negara dunia, termasuk Indonesia. Pada sekolah yang akan dibuka pada musim panas tahun depan ini, para peserta diajak untuk berkeliling Inggris dan berbicara langsung dengan warga Inggris.

“Mereka akan mengunjungi Inggris dan mempelajari Inggris dengan berinteraksi langsung dengan warga Inggris. Indonesia adalah negara dengan peserta terbanyak, yaitu sepuluh orang,” ujar Hatfull.

SIM Mati Bisa Diperpanjang, Tidak Perlu Bikin Baru
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Pernah Dampingi Gibran ke Papua, Bahlil Bantah Tudingan Tak Netral

Bahlil Lahadalia merespons tudingan dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK. Ia dituding tak netral dengan mendampingi Gibran Rakabuming Raka ke Papua.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024