Proyek MRT Bakal Bernasib Seperti Monorel?

Tiang monorel yang terbengkalai di Jalan Rasuna Said, Jakarta
Sumber :
  • Antara/ Ujang Zaelani

VIVAnews - PT MRT Jakarta membantah proyek baru Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mass rapid transit (MRT), akan mandek seperti halnya monorel.

Menurut Presiden Direktur PT MRT Jakarta, Tribudi Rahardjo, proyek MRT berbeda dengan dan Monorel.

Perbedaan itu terlihat dari fisik moda transportasi ini. Monorel berbasis moda angkutannya berbentuk light rail transit (LRT). Transportasi ini berbasis rel listrik, yang dioperasikan menggunakan gerbong pendek.

Sedangkan MRT berbasis heavy rail transit. Artinya MRT memiliki kapasitas besar seperti KRL yang ada di Jakarta saat ini.  Proyek MRT diyakini tidak akan mandek seperti halnya monerel yang saat ini terbengkalai. Sebab kedua proyek ini memiliki perbedaan yang sangat mendasar.

Begitu juga dengan konsep pembangunannya. "MRT itu proyek G to G,  antara Pemerintah RI dengan Jepang. Proyek ini didanai oleh Jepang dan dananya sudah ada," kata Tribudi.

Sementara proyek monorel, kata Tribudi, pendekatannya lebih kepada B to B atau business to business. Proyek itu didanai murni oleh swasta. "Saat ini proyek monorel mandek karena kesulitan pendanaan," katanya.

Jadi, kata Tribudi, meski terjadi pergantian pemerintahan ataupun pemindahan Ibukota sekalipun, proyek ini tetap jalan. "Ini sudah komitmen G to G. Semua sesuai jadwal akan operasional 2016," ujarnya.

Proyek MRT ini akan dibangun dua koridor. Yakni dari Selatan ke Utara dan Barat ke Timur. Untuk koridor pertama Selatan Ke Utara akan dibangun dulu satu koridor dari Lebakbulus - Kampung Bandan.

Di koridor ini akan dibangun dulu tahap pertama dari Lebakbulus ke Bundaran HI. Ada tujuh stasiun pada jalur Lebakbulus dan Blok M yang berada di permukaan tanah.  Enam lainnya, mulai dari Al Azhar hingga Bundaran Hotel Indonesia, berada di bawah tanah atau subway.

Tahap keduanya dari Bundaran HI ke Kampung Bandan akan dibangun setelah tahap pertama selesai. Lalu, koridor dua dengan jalur Timur ke Barat, terbentang mulai dari Balaraja hingga Cikarang. Namun pembangunan koridor dua ini yang akan melewati Kalideres, Grogol hingga Kelapa Gading baru akan dibangun di tahun 2020.

5 Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar
Pelatih Indonesia U-23, Shin Tae-yong

Yang Bikin Shin Tae-yong Terusik saat Indonesia Kalahkan Korea Selatan

Pelatih Indonesia U-23, Shin Tae-yong tak lantas puas 100 persen saat berhasil mengalahkan Korea Selatan U-23 dalam perempat final Piala Asia U-23 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024