4 November 1995

Pembunuhan PM Israel

Yitzhak Rabin Perdana Menteri Israel
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Pada 15 tahun yang lalu, Perdana Menteri Israel, Yitzhak Rabin, tewas dibunuh. Rabin ditembak tiga kali dari jarak dekat saat sedang meninggalkan aksi damai. Rabin akhirnya tewas di rumah sakit.

Rapat kabinet darurat segera digelar. Menteri Luar Negeri Israel Shimon Peres ditunjuk untuk melaksanakan tugas perdana menteri.

Pelaku penembakan ditangkap dan diketahui bernama Yigal Amir. Amir diduga merupakan salah satu pelaku pembangunan pemukiman Yahudi ilegal di Tepi Barat. Dia juga diperkirakan berasal dari sebuah organisasi ekstremis sayap kanan.

Stasiun televisi Israel TV melaporkan Amir, 27 tahun, telah mengaku menembak Rabin. Amin juga tidak menyesali perbuatannya itu.

Laman stasiun televisi BBC memberitakan sekitar 100 ribu warga Israel menghadiri aksi damai mendukung langkah Rabin mendekati Palestina. Pengamanan sangat ketat namun polisi mengizinkan kelompok penentang perjanjian perdamaian Israel-Palestina berunjuk rasa di sekitar lokasi aksi.

Para pemimpin dunia menghadiri pemakaman Rabin, dua hari setelah kematiannya. Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, Bill Clinton memuji Rabin atas upayanya mengejar perdamaian.

Pimpinan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat, juga menyampaikan duka cita atas nama warga Palestina. "Saya harap kita semua, rakyat Palestina dan Israel, dapat melewati tragedi ini dan mampu melanjutkan upaya perdamaian untuk Timur Tengah," kata Arafat.

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman
Pemain Chelsea rayakan gol Raheem Sterling

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino coba memproteksi Raheem Sterling. Pemain asal Inggris itu menjadi sasaran ejekan suporter saat tampil di Piala FA lawan Leicester.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024