Menteri Dituduh Perkosa, PM Malaysia Bicara

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Abdul Razak, berpakaian khas Gowa
Sumber :
  • Antara/ Yusran Uccang

VIVAnews - Pekan ini, pemberitaan diramaikan oleh kasus dugaan pemerkosaan tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia oleh seorang menteri Malaysia.

Kasus yang lantas heboh di Indonesia maupun Malaysia ini juga membuat Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak, penasaran. Mengapa kasus pemerkosaan yang diduga melibatkan anggota kabinetnya itu baru muncul saat ini, atau empat tahun setelah kejadian.

Memecah aksi diamnya terkait kontroversi ini, Najib memperingatkan agar jangan menuduh, apalagi mengutuk seseorang sebelum investigasi dirampungkan.

"Kami tidak bisa menuduh seseorang sebelum investigasi yang layak selesai dilakukan. Dalam kasus ini, mengapa kejadian yang diduga terjadi 2007, pertanyaannya, mengapa baru sekarang (ribut-ribut)," kata PM Najib, seperti dimuat The Malaysian Insider, Jumat 7 Januari 2011.

Najib meminta semua pihak tidak berspekulasi terhadap kasus ini. Ia menekankan bahwa Menteri Informasi, Komunikasi dan Kebudayaan Rais Yatim - yang disebut-sebut sebagai pelaku - telah membantah tudingan yang dialamatkan kepadanya.

"Ia telah memuat pernyataan. Dan bersikukuh dengan pernyataannya, serta bersedia menjalani proses investigasi," tutur Najib.

Sebelumnya, dalam bantahannya, Rais Yatim membantah keras terlibat kasus perkosaan TKW. Ia menduga, isu ini 'kerjaan' kelompok oposisi.

"Saya menafikan sembarang tuduhan tersebut, sama ada yang berkaitan tuduhan memperkosa mana-mana individu empat tahun dahulu atau  lain-lain dakwaan yang dicetuskan penulis liar blog di Internet atau  mana-mana entiti politik," kata Rais, seperti dikutip kantor berita Bernama dan juga dimuat di laman harian Utusan Malaysia, 5 Januari 2011.

Kasus ini mengemuka saat hasil investigasi Migrant Care pada 2007 bocor di situs WikiLeaks. Dalam situs pembocor kawat diplomatik itu, dikatakan bahwa mantan Perdana Menteri Abdullah Badawi menutup-nutupi kasus dugaan pemerkosaan yang melibatkan Rais Yatim.

Belakangan, bantahan tidak hanya muncul dari Rais Yatim. Tetapi, juga dari pihak yang diduga korban, Rb, TKW asal Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Saya bekerja selama delapan tahun di rumah Datuk. Selama itu baik-baik saja, tidak pernah ada permasalahan, apalagi terkait perlakuan kasar serta tidak senonoh terhadap saya," begitu keterangan tertulis Rb kepada
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

Rb mengakui, selain dirinya masih ada tiga TKW lain yang bekerja di rumah Datuk Rais Yatim di Negeri Sembilan Malaysia. Ketiganya berasal dari Lampung, Madura, dan Semarang (Jawa Tengah).

"Kami semuanya bekerja baik-baik dan istri Datuk sangat baik pada kami. Tetapi Datuk Rais Yatim hanya sebulan sekali pulang. Kami ketemu Datuk pun hanya saat membuka pintu saja," ujarnya.

Rb, masih menurut rilis BNP2TKI, mengaku tidak mengerti dengan munculnya berita di media massa Malaysia yang menyebut-nyebut dia pernah diperkosa oleh Datuk Rais Yatim pada 2007. "Saya istighfar saja atas berita itu. Saya sedih sekali, karena memang tidak pernah ada pemerkosaan itu," katanya. (art)

Gak Betah Jadi Duda, Anwar Fuady Bakal Nikah Lagi di Umur 77 Tahun
Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD)

Waspada! DBD di Indonesia Melonjak Hampir 3 Kali Lipat pada Kuartal I 2024

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi di Indonesia pada kuartal I tahun 2024. Hingga Maret 2024, terdapat 43.271 orang yang menderita DBD dan 343 jiwa meregang nyawa.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024