VIVAnews - Pemimpin spiritual Al-Qaeda menyerukan para pengikutnya untuk melakukan pencurian, penggelapan dana, dan perampasan harta terhadap orang-orang di Amerika Serikat (AS). Ini bertujuan untuk mengumpulkan dana bagi operasi serangan teroris mereka berikutnya.
Menurut stasiun televisi Fox News, Senin 17 Januari 2011, seruan tersebut disampaikan pada artikel yang ditulis oleh pemimpin spiritual Al-Qaeda kelahiran AS, Anwar Al-Awlaki, pada edisi keempat majalah Inspire.
Majalah itu pertama kali diluncurkan Juli 2010 untuk kalangan terbatas di Yaman. Edisi keempat Inspire, yang memuat seruan pemimpin spiritual Al-Qaeda, dipantau Insitute Riset Media Timur Tengah di AS pada awal tahun ini.
Hukum Islam melarang pencurian dan pelakunya dapat dihukum potong tangan. Namun, Awlaki justru mengatakan bahwa pencurian dan perampasan harta milik orang lain, terutama milik warga AS, diperbolehkan dan dibenarkan.
Pada artikel berjudul “Hukum Merampas Mereka yang Tidak Percaya” tersebut, Awlaki mengatakan bahwa AS adalah lahan perang, sehingga yang berlaku adalah hukum perang dalam Islam.
Salah satu hukum perang dalam Islam adalah dibenarkannya harta rampasan perang dan melakukan perlawanan terhadap warga di negara yang bersangkutan. Salah satu analis dari Institut Riset Timur Tengah yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa seruan ini adalah salah satu cara Awlaki untuk mengumpulkan dana bagi serangan teroris berikutnya.
“Untuk mengatasi kekurangan uang yang dihadapi kelompok jihad ini, Al-Awlaki memberikan pembenaran secara agama untuk semua tindakan yang diperlukan dalam mengumpulkan uang,” ujar analis ini.
Analis ini juga mencatat bahwa edisi terakhir dari majalah tersebut semuanya ditulis oleh warga Amerika. Selain Awlaki yang kelahiran AS, ada Samir Khan, yang diduga berada di balik desain layout majalah tersebut.
Selain itu terdapat juga warga AS yang pernah tinggal di California, Adam Gadahn, yang telah menjadi juru bicara AL-Qaeda di Pakistan.
Israel Serang Iran, Semua Penerbangan ke Teheran Ditangguhkan
Iran mengumumkan penghentian penerbangan komersial di Teheran dan di seluruh wilayah barat dan tengahnya. Seiring ledakan tang terjadi dekat kota Isfahan
