Usulan Naik Gaji Ditolak, Wakil Rakyat Kesal

Perdana Menteri Inggris, David Cameron.
Sumber :
  • AP Photo/Musadeq Sadeq

VIVAnews - Pemerintah Inggris berencana menolak proposal kenaikan gaji sebesar satu persen untuk anggota parlemen. Keputusan itu lantas mengundang kekesalan dari para wakil rakyat.

Menurut harian The Guardian, keputusan pemerintah itu diumumkan Kamis, 20 Januari 2011. Kebijakan itu muncul karena pemerintah tidak mau mengundang kemarahan publik sebab Inggris masih sempoyongan karena krisis ekonomi.

Terdakwa Yosep Subang Diadili Bunuh Istri dan Anak Demi Uang, Korban Dibacok Pakai Golok

Tahun lalu, gaji tahunan anggota parlemen Inggris sudah naik, dari 59.095 pound sterling - seperti yang ditetapkan pada April 2005 - menjadi 65.738 pound sterling. Bila dinaikkan lagi sebesar satu persen  untuk periode 2011-2012 - seperti yang diusulkan suatu badan riset gaji independen Senior Salaries Review Board (SSRB) - maka pendapatan anggota parlemen akan bertambah 657 pound sterling.

Namun, pemimpin fraksi mayoritas pro pemerintah di Majelis Rendah Parlemen (House of Commons), Sir George Young, memperingatkan bahwa pemerintah tidak perlu menuruti rekomendasi badan itu dalam rangka mendukung kebijakan untuk tidak menaikkan gaji bagi semua pegawai pemerintah yang berpendapatan lebih dari 21.000 pound sterling per tahun. Kebijakan itu direncanakan berlangsung selama dua tahun. 

"Pemerintah mendukung remunerasi gaji anggota dewan seperti yang direkomendasikan badan independen itu. Namun, dalam rangka mendukung keputusan untuk tidak menaikkan gaji selama dua tahun bagi semua pegawai publik di segala sektor yang berpendapatan lebih dari 21.000 pound sterling per tahun, maka usulan kenaikan gaji seperti yang diusulkan pada 2008 itu tidak perlu diterapkan," demikian pernyataan Young.

Kebijakan itu mengundang kekesalan sebagian anggota parlemen, bahkan yang berasal dari partai Konservatif sendiri - yang mengendalikan pemerintahan bersama Partai Liberal Demokrat.

Menurut Mark Field, anggota parlemen dari Partai Konservatif, kebijakan itu dibilang "gila" karena diputuskan sepihak oleh pemerintah ketimbang melalui badan independen seperti yang telah disepakati sebelumnya. 
  
"Bagaimana bisa kembali mendapat kepercayaan dari publik bila sekali lagi kita sendiri yang menetapkan gaji kita ketimbang menyerahkannya kepada badan pertimbangan independen," kata Field, seperti dikutip harian Telegraph.

Kekesalan juga dilontarkan seorang anggota dari Partai Buruh, yang beroposisi. "Kita sudah punya badan independen yang mengurusi gaji dan keperluan kita," kata politisi yang tidak mau disebutkan namanya. "Jadi kenaikan gaji [seperti yang diusulkan lembaga] itu jumlahnya masih masuk akal dan harus diterapkan," lanjut dia.

Sapi Albino Ko Muang Phet.

Kerbau Albino Diundang ke Gedung Pemerintah, Harganya Rp7,8 Miliar

Kerbau albino bertubuh besar ini bernama Ko Muang Phet, terkenal di kalangan peternak Thailand sebagai hewan pejantan. Tingginya 1,8 meter dan berusia empat tahun.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024