AS Kerahkan Marinir ke Mesir

Para turis Jepang menunggu pesawat di Bandara Kairo, Mesir
Sumber :
  • AP Photo/Kyodo News, Takeshi Tsuchiya

VIVAnews - Amerika Serikat (AS) mengerahkan pasukan Marinir ke Mesir untuk membantu pengamanan Kedutaan Besar mereka di Kairo dan proses evakuasi warga Amerika di tengah kemelut di Negeri Piramid itu. Presiden Barack Obama juga mengirim utusan khusus untuk membantu mengatasi konflik politik di negara sekutu utama AS di Timur Tengah itu.

Menurut stasiun berita NBC News, pemerintah AS mengirim tambahan pasukan untuk menjaga Kedutaan Besar AS di Kairo. Sebanyak 10 sampai 12 prajurit Marinir ditempatkan di Kedubes AS di Kairo. 

Kendati Kairo terus dilanda gelombang demonstrasi dan kerusuhan, Kedubes AS tetap bekerja. Para staf inti mereka bahkan tengah sibuk mempersiapkan evakuasi ribuan warga Ameriksa dari Mesir.
 
Kementerian Luar Negeri AS juga mengirimkan beberapa agen Biro Keamanan Diplomatik untuk membantu kebutuhan pengamanan kepentingan AS di Kairo. Saat ini, ribuan warga negara AS di Mesir akan dievakuasi ke Larnaca, Siprus.

Sementara itu, Obama mengirim utusan khusus ke Mesir untuk mendesak Presiden Hosni Mubarak melakukan reformasi pemerintahan. Hal ini diharapkan dapat mengakhiri kekerasan dan kerusuhan yang terjadi di Mesir.

Menurut kantor berita Associated Press, Obama mengirimkan mantan Duta Besar AS untuk Mesir, Frank Wisner, ke Kairo pada Senin, 31 Januari 2011. Wisner yang menjadi dubes AS di Mesir pada 1986-1991 akan bertemu dengan pejabat tinggi Mubarak, dan kemungkinan juga akan bertemu dengan Mubarak langsung.

“Ini adalah kesempatan bagi Wisner yang mempunyai hubungan dengan para tokoh kunci di Mesir, untuk bertemu mereka dan melakukan apa yang diperintahkan Presiden Obama," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri P.J. Crowley.

"Pada waktu yang sama, Wisner juga akan mencari tahu apa yang para petinggi Mesir ini pikirkan,” lanjut Crowley lagi.

Crowley juga mengatakan bahwa AS percaya Mesir harus menegakkan hukum terkait banyaknya kekerasan dan penjarahan pada protes menentang pemerintah. Sebelumnya, juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs, tidak sepakat dengan langkah Mubarak merombak kabinet. Dia mengatakan saat ini yang diperlukan adalah aksi nyata, bukan pengangkatan pejabat baru.

Gedung Putih, ujarnya, menyerukan Mesir untuk menggelar pemilu yang adil dan bebas di Mesir. Namun AS tidak mengatakan apakah Mubarak harus mencalonkan diri lagi atau tidak.

“Pemerintah AS bukanlah yang menentukan siapa yang akan dipilih, pertanyaannya adalah apakah pemilu itu akan jadi pemilu yang bebas dan adil atau tidak. Itulah yang akan kita tekankan,” ujar Gibbs.

Gibbs juga mengatakan bahwa pemerintah AS tidak memihak pada krisis yang terjadi di Mesir. “Kami tidak memihak mereka yang di jalanan ataupun yang di pemerintahan,” ujar Gibbs.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024