Peru Putus Hubungan Diplomatik dengan Libya

Bocah Libya menendang poster pemimpin Libya, Muamar Khadafi
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Pemerintah Peru mengumumkan memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Libya. Peru juga menyerukan kepada negara-negara lain di kawasan untuk melakukan sikap yang sama, jika pemerintahan Muammar Khadafi masih menyerang para demonstran.

Menurut stasiun berita BBC, Rabu 23 Februari 2011, Presiden Alan Garcia dari Peru mengutuk dan memprotes kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan terhadap para demonstran yang menuntut mundurnya Khadafi.

“Peru menyampaikan protes keras terhadap kekerasan yang dilakukan oleh diktator Libya Muammar Khadafi terhadap rakyatnya, yang menuntut reformasi demokratis untuk mengubah negara yang dipimpin orang yang sama selama lebih dari 40 tahun,” ujar Garcia.

Maka, Garcia memutuskan negaranya  menghentikan hubungan diplomatis dengan Libya sampai pemerintah Libya memenuhi tuntutan rakyat. Dengan pengumuman ini, Peru adalah negara pertama yang mengambil langkah tegas dalam upaya menentang kekerasan di Libya.

“Peru menangguhkan semua hubungan diplomatik dengan Libya sampai kekerasan terhadap rakyat dihentikan,” ujarnya.

Garcia juga akan meminta Dewan Keamanan PBB menetapkan Libya sebagai daerah larangan terbang, mencegah penggunaan pesawat tempur untuk menggempur demonstran. Menteri Luar Negeri Peru, Jose Antonio Garcia Belaunde berharap langkah yang diambil Peru dapat juga diikuti oleh negara-negara Amerika Latin lainnya.

Demonstrasi menuntut reformasi dan turunnya Khadafi di Libya disambut dengan kekerasan dari pihak aparat keamanan. Dalam pidatonya, Khadafi menyatakan tidak akan mundur dan tetap akan berkuasa.

Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto

Dia bahkan bertekad  menggempur para demonstran yang disebutnya sebagai para anak muda pecandu obat. Khadafi mengatakan akan menghukum mati para demonstran di jalan-jalan kota Tripoli dan sekitarnya. Diperkirakan ratusan orang telah tewas dalam kekerasan di Libya. (umi)

Foto: Istimewa

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya

Setelah melalui berbagai proses yang panjang, Sasya Livisya menyampaikan pentingnya hate comment dalam setiap konten yang diposting di sosial media.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024