Warga Asing Mulai Eksodus dari Libya

Seorang pria di Turki menyambut kerabat yang mengungsi dari Libya
Sumber :
  • AP Photo/Ibrahim Usta

VIVAnews - Puluhan ribu warga negara asing mulai berbondong-bondong hengkang dari Libya karena situasi keamanan memburuk di tengah gelombang demonstrasi anti rezim Muammar Khadafi. Beberapa negara, termasuk Indonesia, juga berencana mengevakuasi warga masing-masing dari negeri itu.

Menurut stasiun berita CNN, Selasa 22 Februari 2011, sedikitnya 12.000 orang telah keluar dari Libya menuju negara tetangga, Mesir. Menurut Letnan Kolonel Raouf Ezzat, dokter kemiliteran yang berjaga di perbatasan, militer hanya memperbolehkan warga negara Mesir atau warga Libya yang menikah dengan warga Mesir untuk melintasi perbatasan.

Ezzat melaporkan terdapat sekitar 30 dokter kemiliteran dan 80-100 mobil ambulans yang ditempatkan di perbatasan. Tenda operasi juga telah didirikan, 1.000 unit kantung darah juga telah tersedia. “Setiap pasien yang datang ke saya, apakah orang Libya atau Mesir, akan saya tangani,” ujar Ezzat.

Sementara itu, beberapa negara juga dilaporkan tengah mengupayakan proses evakuasi para warganya. Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan telah mengirimkan tiga pesawat ke Libya untuk membantu evakuasi warganya.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Belanda. Dilaporkan seratus orang warga negara Belanda telah dievakuasi pada Selasa kemarin. “Pesawat militer Belanda telah diizinkan mendarat di Tripoli untuk mengevakuasi 100 warga negara Belanda,” ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Belanda.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, PJ Crowley, mengatakan AS telah mengirimkan kapal laut dan pesawat ke Libya untuk mengangkut warganya. Namun, pada Selasa, pesawat AS yang tiba di Tripoli tidak diizinkan mendarat dan kapal laut juga belum mendapatkan izin berlabuh. “Kami tengah mengusahakan hal ini dengan pihak Libya,” ujar Crowley.

Dilansir dari harian The Telegraph, pemerintah Inggris telah mengirimkan kapal Angkatan Laut, HMS Cumberland, dan sebuah pesawat komersil untuk mengangkut ratusan warga negara Inggris di Libya. Pemerintah Inggris juga mengatakan bagi warganya yang tidak bisa membeli tiket online untuk pulang ke tanah air, dapat langsung mengunjungi bandara untuk langsung membeli tiket.

Pemerintah China dilaporkan mengirimkan kapal tempur, kapal laut dan kapal penangkap ikan di perairan dekat Libya untuk membantu mengevakuasi lebih dari 30.000 warganya di Libya. Hari ini, pesawat komersil China bertolak dari Athena ke Libya. Namun, untuk pendaratan masih memerlukan izin dari pihak bandara di Tripoli.

Sementara itu, berbagai perusahaan minyak, di antaranya BP, OMV dan Total, akan mengevakuasi para staf mereka dan keluarganya keluar dari Libya. (umi)

Bakal Stop Beroperasi di Medan, SPBU Shell: Terima Kasih Buat Semua Pelanggan Setia Kami
VIVA Militer: Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir

Atasi Masalah Kepadatan di Penjara, Israel Usulkan Hukum Mati Tahanan Palestina

Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben-Gvir mengatakan bahwa menerapkan hukuman mati kepada tahanan Palestina adalah solusi tepat untuk mengatasi masalah kepadatan penjara.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024