Migrant Care: 1000 WNI Terjebak di Libya

Demonstran membawa poster anti pemimpin Libya Moammar Khadafi
Sumber :
  • AP Photo/Evan Vucci

VIVAnews - Migrant Care memperkirakan lebih dari 1.000 Warga Negara Indonesia (WNI) berada di tengah pergolakan berdarah di Libya. Di antara WNI tersebut, mayoritas adalah para pekerja ilegal atau tidak terdaftar di Kedutaan Besar RI di Tripoli.

“Menurut perkiraan kami, WNI di Libya antara 1.000 sampai 2.000 orang, dan mayoritasnya tidak terdaftar,” ujar Direktur Migrant Care, Anis Hidayah, di Jakarta, Kamis, 24 Februari 2011.

Anis mengatakan, tidak seperti para pekerja asal Indonesia yang terdaftar di berbagai perusahaan dan sektor informal di Libya, pekerja ilegal yang tidak terdaftar sangat rentan di tengah situasi yang bergejolak di suatu negara.

“Para pekerja terdaftar lebih terproteksi karena ada akses ke pemerintah. Tetapi yang saya risaukan adalah para pekerja ilegal, karena aksesnya yang terbatas,” tutur Anis.

Kekerasan di Libya dari hari ke hari semakin parah dengan jumlah korban yang semakin bertambah. Data dari berbagai badan di Libya menyebutkan korban telah mencapai ratusan orang. Hal itu sesuai dengan tekad Pemimpin Libya, Muammar Khadafi, yang tidak ingin turun dan akan menggempur para demonstran penentang pemerintah.

Migrant Care, Anis melanjutkan, saat ini sudah membangun beberapa posko di berbagai daerah untuk mendata keluarga yang mempunyai kerabat yang bekerja di Libya. Anis mengatakan, upaya itu bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai keberadaan WNI di Libya guna proses evakuasi.

Anis mengharapkan evakuasi WNI di Libya dapat dilakukan secepatnya mengingat situasi yang lebih parah daripada pergolakan yang terjadi di Mesir.

“Pemerintah Indonesia harus juga turun membantu, lebih proaktif dan tidak hanya mengandalkan KBRI di Libya,” ujar Anis. (art)

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi
Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024