- AP Photo/Dita Alangkara
VIVAnews - Indonesia siap mengirim tim pemantau ke perbatasan Kamboja-Thailand. Beranggotakan 30 orang, keberadaan tim itu merupakan bagian dari upaya ASEAN, yang tahun ini dipimpin Indonesia, untuk membantu Thailand dan Kamboja mengatasi konflik perbatasan.
Menurut Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, tim pemantau itu akan lebih banyak terdiri dari unsur militer. Keberadaan tim dibagi rata, sebagian berada di wilayah Kamboja, dan sebagian di Thailand.
"[Komposisinya] 15-15 [personel] di tiap perbatasan. Sebanyak 26 dari TNI, empat dari sipil, yang terdiri dari dua dari Kementerian Luar Negeri, dan dua dari Kementerian Pertahanan," ujar Natalegawa di Jakarta, Jumat 4 Maret 2011.
Pengiriman tim peninjau dari Indonesia merupakan hasil pertemuan informal para tingkat menteri luar negeri ASEAN di Jakarta pada 22 Februari lalu. Sesuai rekomendasi Dewan Keamanan PBB, pertemuan itu berupaya mendamaikan Kamboja dan Thailand, yang sejak lama terlibat konflik perbatasan.
Namun, Natalegawa tidak mengungkapkan kapan tim pemantau itu akan berangkat. Ini terkait dengan belum sepakatnya pihak Thailand dalam mekanisme pengiriman tim pemantau.
Pemerintah Indonesia pada 25 Februari lalu telah mengirim kerangka acuan (TOR) kepada kedua negara terkait pengiriman tim peninjau itu. Natalegawa mengatakan pemerintah Kamboja telah menyetujui TOR tersebut, namun pemerintah Thailand menganggap masih ada yang perlu diperbaiki.
"Secara prinsip Thailand menyetujui TOR tersebut, namun rinciannya (ketidaksetujuan) masih akan disampaikan dalam waktu dekat," ujar Natalegawa.
Bentrokan bersenjata antara Thailand dan Kamboja terjadi pada bulan lalu di perbatasan. Kedua negara sepakat menyertakan Indonesia dalam menjaga agar gencatan senjata kedua negara dapat berlangsung dengan baik. Untuk itu, mereka meminta Indonesia menjadi pengawas di perbatasan.
Sebelum mengirimkan pengawas, ujar Natalegawa, terdapat dua hal yang harus lebih dulu dipastikan. Pertama, perlu adanya persetujuan kedua negara untuk Indonesia turut andil dalam penyelesaian sengketa. Kedua, adalah adanya jaminan keamanan terhadap para utusan yang dikirim pemerintah Indonesia dari negara yang dituju.
Dia pun meminta kedua pihak yang bertikai untuk menjamin keselamatan tim pemantau. "Kita bukan memaksakan perdamaian, tapi kita hanya peninjau, yang tidak dipersenjatai," ujar Natalegawa. (umi)