de Gaulle, "Pangkalan" Laut Perancis di Libya

Kapal Charles de Gaulle
Sumber :
  • military-today.com

VIVAnews - Perancis menjadi salah satu negara koalisi yang aktif dalam menggempur Libya dan berusaha menjatuhkan pemimpin Libya, Kolonel Muammar Khadafi. Sejumlah pesawat jet tempur Perancis pun ikut menembakkan rudal salvos sejak hari pertama gempuran pasukan koalisi ke Libya.

Tidak hanya itu, bahkan Perancis ikut mengirimkan kapal induk Charles de Gaulle ke dekat perairan Libya. Diambil dari nama presiden dan pahlawan Perang Dunia II Perancis, de Gaulle merupakan kapal induk terbesar kedua di Eropa.

Charles de Gaulle memiliki berat standar 37.085 ton (mencapai 42.000 ton dengan muatan penuh). Kapal induk ini mampu memuat 800 awak kapal dan 500 ton amunisi dan persenjataan.

Memiliki panjang 261,5 meter, lebar 64,36 meter dan tinggi 9,43 meter, kapal induk ini mampu menjadi pangkalan bagi 30 hingga 40 pesawat tempur. Pesawat tempur khas Perancis seperti Rafale dan Super Etendard selalu siaga "terparkir" di kapal induk ini. Selain itu, terdapat pula pesawat taktis E-2C Hawkeye dan helikopter SA 365 Dolphin.

Kapal induk yang melakukan uji coba laut sejak 1999 ini juga memiliki sistem radar canggih. de Gaulle dilengkapi radar DRBJ 11 B yang mampu mendeteksi penampakan udara secara tiga dimensi. Selain itu, de Gaulle juga dilengkapi radar DRBV 26D dan DRBV 15C.
 
Jika diserang, de Gaulle juga dapat bertahan dengan sistem pertahanan dari pendeteksi rudal, anti-rudal dan pengecoh-rudal. Sehingga de Gaulle dapat bertahan dari serangan pesawat tempur ataupun kapal selam yang dilakukan musuh.

Untuk menyerang balik, de Gaulle memiliki peluncur misil udara empat unit MBDA Aster 15, dua unit Mistral untuk misil jarak pendek, serta 8 unit kanon Giat 20F2.

Sebagai tenaga penggerak, de Gaulle dilengkapi dua unit pembangkit yang menggunakan teknologi nuklir, PWR Type K 15. Kapal ini memiliki kecepatan 27 knot atau 50 kilometer per jam.

Sejak 20 Maret 2011, de Gaulle ditempatkan di Laut Mediterania untuk mendukung serangan koalisi ke Libya. (umi)

HUT Ke-61, Taspen Tegaskan Komitmen Genjot Kesejahteraan Masyarakat
Pakar Hukum Tata Negara dan Konstitusi, Fahri Bachmid

Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK, Pakar Hukum: Upaya Intervensi Peradilan

Megawati telah mengajukan diri menjadi amicus curiae ke Mahkamah Konstitusi (MK), dan menyampaikan pendapatnya atas perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024