Mosi Tidak Percaya, PM Kanada Tumbang

Perdana Menteri Kanada Stephen Harper.
Sumber :
  • AP Photo/The Canadian Press, Adrian Wyld

VIVAnews - Pemerintahan Kanada tumbang setelah dilakukan pengambilan suara mosi tidak percaya di parlemen terhadap Perdana Menteri Stephen Harper. Akibatnya, Kanada akan kembali menggelar pemilu keempatnya dalam tujuh tahun terakhir Mei nanti.

Seperti dilansir dari laman Associated Press, pemerintahan Harper tumbang setelah anggota parlemen oposisi memenangkan suara dalam mosi tidak percaya yang diadakan pada Jumat, 25 Maret 2011.

Pemungutan suara tersebut menghasilkan 156-145 untuk mosi tidak percaya terhadap Harper. Mosi ini diajukan karena pemerintah dinilai gagal dalam memberikan keterangan yang jelas mengenai rincian keuangan penegakan hukum kriminal, pemotongan pajak perusahaan dan rencana pembelian pesawat jet tempur.

Dinamika politik Kanada yang naik turun membuat pergantian pemerintahan kerap terjadi. Pemilu selanjutnya menyusul mosi ini akan dilakukan pada 2 Mei 2011. Ini adalah pemilu keempat Kanada dalam tujuh tahun terakhir.

Kelompok oposisi Kanada, yaitu koalisi Liberal, telah sejak lama mempertanyakan rencana pemotongan pajak perusahaan yang dilakukan Harper ketika dia memerintah. Anggota oposisi mempertanyakan efektivitas kebijakan ini, padahal menurut mereka pemotongan pajak hanya akan memperparah ekonomi Kanada yang sedang defisit.

Koalisi oposisi juga mempertanyakan rencana pengeluaran anggaran sebesar 16 miliar dolar Kanada atau sekitar Rp142 triliun untuk pembelian 65 pesawat penyerang F-35 buatan Amerika Serikat. Jika rencana ini jadi dirampungkan, maka ini akan menjadi pembelian persenjataan terbesar dalam sejarah Kanada.

Harper, 51, adalah seorang politisi karir dari partai Konservatif yang selama masa jabatannya telah secara berangsur-angsur menurunkan harga dan pajak perusahaan. Dia juga telah meningkatkan anggaran untuk pertahanan dan menjadikan pertahanan kedaulatan wilayah Antartika menjadi prioritas.

Sebelumnya, dia juga pernah hampir digulingkan oleh oposisi usai pemilihannya kembali sebagai perdana menteri pada 2008. Tapi sebelum mosi tidak percaya dijatuhkan, Harper telah lebih dulu membubarkan parlemen dan menggantinya dengan parlemen yang baru.

Pemilihan umum Mei mendatang, Harper akan kembali mencalonkan diri. Dia akan melawan rival kuatnya, Michael Ignatieff, 63, seorang tokoh intelektual terkenal Kanada. Dia juga seorang ahli sejarah, penulis dan seorang pengamat politik.

Menurut jajak pendapat beberapa hari sebelumnya, publik menginginkan partai Konservatif memenangkan pemilu, tapi tidak mengharapkan partai ini menjadi mayoritas di parlemen. Jika ini terjadi, berarti Harper akan kembali memerintah dengan dukungan minoritas, serta harus berusaha mengambil hati oposisi demi lancarnya pengambilan keputusan.

Prediksi Liga Europa: Atalanta vs Liverpool
Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang

Proyek Pengolahan Sampah Jadi Energi di Bekasi Terancam Gagal Karena Tata Kelola Buruk

Peneliti sustainability Sigmaphi Indonesia, Gusti Raganata secara khusus meminta Pemerintah Kota Bekasi untuk memiliki komitmen tinggi dalam proyek pengelolaan sampah men

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024