- AP Photo/Dita Alangkara
VIVAnews - Delegasi Thailand dan Kamboja hari ini melanjutkan perundingan di Istana Bogor. Mereka kembali membahas isu demarkasi kedua negara, sekaligus berupaya mengatasi konflik menyangkut perbatasan bilateral.
Sebagai tuan rumah, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Marty Natalegawa, mengatakan bahwa pertemuan ini adalah langkah positif dalam mengedepankan dialog ketimbang penggunaan kekerasan untuk mengatasi masalah perbatasan antara Thailand dan Kamboja.
Menurut Natalegawa, perundingan perbatasan bukanlah perkara mudah. "Masalah perbatasan adalah masalah yang kompleks, tidak mungkin selesai dalam satu kali pertemuan," ujar Natalegawa di Bogor.
"Namun, perundingan ini adalah bagian dari semakin jelasnya pilihan diplomasi dalam penyelesaian masalah," lanjut dia.
Selain pertemuan antar delegasi kedua negara, Indonesia sebagai fasilitator juga mengadakan pertemuan informal secara terpisah dengan Kamboja dan Thailand terkait pengiriman tim peninjau ke wilayah yang dipersengketakan. Kedua negara yang bertikai itu sebelumnya mengalami perbedaan pandangan mengenai rencana ini.
Natalegawa menekankan bahwa pengiriman tim peninjau Indonesia ke perbatasan hanyalah sebagai instrumen, bukan tujuan akhir.
"Tim ini akan memastikan situasi di perbatasan tetap aman. Tanpa tim peninjau pun, situasi sudah aman, berkat adanya intervensi ASEAN dan Indonesia sebagai ketua ASEAN," ujar Natalegawa. Dia menegaskan bahwa langkah ini bukanlah bentuk intervensi.
"Keterlibatan Indonesia sangat terukur, pas, tidak mengintervensi," ujarnya.
Pertemuan ini rencananya akan berlangsung hingga siang hari. Sementara itu, pertemuan informal Natalegawa dengan Menlu Kamboja Hor Namhong juga akan diadakan di sela-sela perundingan. Menlu Thailand, Kasit Piromya, dijadwalkan akan tiba nanti malam atau Sabtu pagi. (eh)
Jaksa KPK Panggil Febri Diansyah dkk ke Sidang SYL, Ini Alasannya
Jaksa KPK akan memanggil Febri Diansyah dkk dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian (Kementan) dengan terdakwa mantan Mentan SYL.
