Thailand Tolak Semua Tuntutan Kamboja

Menlu Kamboja Hor Namhong dengan Menlu Indonesia Marty Natalegawa.
Sumber :
  • AP Photo/Achmad Ibrahim

VIVAnews - Perundingan perbatasan antara Kamboja dan Thailand yang berlangsung 7-8 April 2011 di Istana Bogor tidak menghasilkan kesepakatan apapun. Hal ini dikarenakan Thailand menolak tiga permintaan Kamboja terkait usaha demarkasi perbatasan.

Salah satu tuntutan Kamboja untuk Thailand adalah diadakannya kembali pertemuan pembahasan perbatasan atau pertemuan Joint Border Commission (JBC) di Indonesia.  Indonesia dipilih sebagai tempat pertemuan JBC karena Indonesia sebagai ketua ASEAN telah diberi mandat oleh Dewan Keamanan PBB untuk menengahi perselisihan kedua negara.

“Pihak Thailand menolak hal ini.  Mereka menginginkan JBC hanya dilakukan oleh kedua negara (Kamboja dan Thailand), tanpa peran Indonesia,” ujar Menteri Luar Negeri Kamboja, Hor Namhong, di Jakarta, Sabtu 9 April 2011.  Kamboja pun mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap Thailand.  Menurut Namhong, Thailand tidak serius menyelesaikan masalah perbatasan kedua negara.

“Saya benar-benar kecewa.  Kami tidak mengerti kenapa Thailand menolak Indonesia.  Padahal Thailand mengaku ingin menyelesaikan masalah perbatasan dengan damai, dan Indonesia telah mendapat mandat dari Dewan Keamanan PBB dalam masalah ini,” kata Namhong.

Ia menyatakan, perundingan perbatasan itu seharusnya dapat selesai hanya dalam satu hari, seandainya pihak Thailand menyetujui tuntutan-tuntutan dari pihak Kamboja.  “Pembicaraan tersebut hanya membahas tiga topik, tapi berlangsung sangat lama,” tutur Namhong.

Tuntutan lain yang ditolak Thailand, kata Namhong, adalah dikirimkannya tim teknis dari Kamboja ke 23 titik perbatasan yang dipersengketakan kedua negara, dan dilakukannya foto pemetaan wilayah untuk mengidentifikasi pilar perbatasan.  “Kami meminta hal ini dilakukan secepatnya, namun Thailand menolak hal itu,” ujar Namhong.

Ia memaparkan, alasan Thailand menolak memenuhi tuntutan tersebut ialah karena mereka harus terlebih dahulu mengajukan hal itu kepada parlemen Thailand untuk diratifikasi.  Thailand berprinsip, tuntutan baru dapat dipenuhi apabila ratifikasi telah dilakukan.

Di sisi lain, Kamboja menilai permintaan izin kepada parlemen Thailand adalah prosedur yang terlalu lama dan bertele-tele.  Menurut Kamboja, itulah sebabnya hingga kini perundingan perbatasan antarkedua negara tidak pernah rampung.  Kamboja pun menuduh Thailand tidak serius menerapkan diplomasi damai dalam berunding. (umi)

Mudik Pakai Mobil Listrik, Perhatikan Suhu Cuaca dan Ban
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Persiapan Langkah Hukum Paslon AMIN

Cak Imin Dikabarkan Maju Pilgub Jatim, PKB Ingin Fokus di MK Dulu: Tidak Lama Hanya 14 Hari

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dikabarkan bakal maju dalam Pilkada Serentak 2024. Ia dikabarkan akan maju pada Pilgub Jawa Timur.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024