Kamboja Tidak Percaya Pada Thailand

Menlu Kamboja Hor Namhong dengan Menlu Indonesia Marty Natalegawa.
Sumber :
  • AP Photo/Achmad Ibrahim

VIVAnews - Pemerintah Kamboja sudah tidak percaya lagi kepada Thailand dalam hal perundingan perbatasan. Oleh karena itu, pemerintah Kamboja memilih Indonesia sebagai fasilitator dalam proses perundingan tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Kamboja, Hor Namhong, di Jakarta pada 9 April 2011. Dia mengatakan bahwa pemerintahnya tidak yakin perundingan akan mencapai kata sepakat jika hanya dilakukan secara bilateral. "Sejujurnya, kami tidak pernah merasa optimis atas perundingan dengan Thailand," ujar Namhong.

Namhong mengatakan bahwa pemerintahnya dalam hal ini memercayakan upaya perundingan dilaksanakan dengan adanya peran Indonesia. Indonesia sebagai ketua ASEAN, kata dia, telah mendapatkan mandat dari Dewan Keamanan PBB untuk menjadi fasilitator dalam konflik Kamboja dan Thailand.

Hal ini, tambah dia, adalah posisi penting Indonesia yang dijunjung tinggi dan dihargai oleh pemerintah Kamboja. "Kami selalu percaya kepada Indonesia, terutama karena Indonesia pernah terlibat dalam perundingan terkait perdamaian di Kamboja," ujar Namhong merujuk pada pertemuan Jakarta Informal Meeting pada 1988.

Kemenkes Catat Lebih dari 60 Ribu Kasus DBD di Indonesia, Pemudik Harus Waspada

Dia juga menyatakan kecewa atas sikap penolakan Thailand terkait penempatan tim peninjau Indonesia di perbatasan kedua negara. Rencananya, tim peninjau ini bertujuan untuk menjaga agar gencatan senjata tetap berjalan, sehingga stabilitas dapat tercipta.

Kamboja, ujarnya, bersikap sangat positif terhadap rencana tersebut. Terlihat dengan langsung diterimanya term of reference (TOR) yang diajukan Indonesia. Namun, tidak demikian dengan Thailand.

"Melalui pertemuan informal, militer Thailand menyatakan menolak tim peninjau dari Indonesia, TOR yang diajukan oleh Indonesia juga telah tiga kali ditolak oleh Thailand," ujarnya.

Kedua negara, Thailand dan Kamboja terlibat baku tembak di perbatasan pada 7-10 April lalu. Masalah ini kemudian di bawa ke Dewan Keamanan PBB. Indonesia sebagai ketua ASEAN terlibat langsung dan menyatakan siap memfasilitasi penyelesaian pertikaian kedua negara. Pada pertemuan informal perwakilan ASEAN di Indonesia pada 22 Februari lalu, kedua negara telah sepakat untuk Indonesia mengirimkan tim peninjau di perbatasan.
 
Namun, seiring proses perundingan, pemerintah Thailand menolak adanya tim peninjau dari Indonesia dan menginginkan agar perundingan dilakukan secara bilateral tanpa ada campur tangan negara lain.

"Saya tidak mengerti atas sikap Thailand. Jika memang mereka menginginkan perdamaian, kenapa menolak Indonesia?" kata Namhong.

Pabrik mobil listrik BYD

China Serang Balik Kritikan Amerika Serikat soal Produksi Mobil Listrik yang Berlebihan

China membalas kritikan Amerika Serikat perihal produksi mobil listrik asal Negeri Tirai Bambu tersebut yang dinilai berlebihan & melebihi permintaan domestik dan ekspor.

img_title
VIVA.co.id
11 April 2024