Suriah Cabut UU Keadaan Darurat

Tentara Suriah berjaga di bangunan yang dibakar massa di Kota Daraa, Maret 2011
Sumber :
  • AP Photo/Hussein Malla

VIVAnews - Pemerintah Suriah mencabut undang-undang (UU) keadaan darurat, yang selama ini menjadi salah satu penyebab keresahan di negara Arab itu. Namun, para pemrotes menganggap skeptis langkah pemerintah itu, karena dianggap sebagai muslihat dari rezim berkuasa untuk meredakan gelombang protes sejak awal tahun ini.

Kantor berita Suriah, SANA, mengungkapkan bahwa pemerintah juga meniadakan mahkamah keamanan negara. Mahkamah itu selama ini mengadili para tahanan politik. Pemerintah juga menyetujui undang-undang baru yang menjamin hak-hak bagi warga sipil untuk menggelar demonstrasi damai.

Menurut seorang pengacara yang dikutip stasiun berita Al Jazeera, Presiden Bashar al-Assad belum menandatangani keputusan pencabutan UU Keadaan Darurat, namun itu hanya masalah formalitas. Diterapkan selama 48 tahun, UU itu membuat pemerintah bebas mengintai dan memenjarakan siapa saja tanpa melalui pengadilan. 

Dengan memakai UU Keadaaan Darurat, rezim Partai Baath selalu mengancam para oposan dan aktivis politik. Namun, pencabutan UU itu masih dianggap sinis kalangan oposisi.

Menurut kalangan pembela hak asasi manusia (HAM), masih ada sejumlah perangkat hukum yang masih digunakan rezim penguasa untuk membungkam kritik. "Pencabutan UU keadaan darurat itu sudah sangat terlambat, dan masih banyak hukum yang juga harus dicabut, seperti memberi kekebalan bagi pasukan keamanan dari gugatan hukum dan memberi wewenang bagi mahkamah militer untuk mengadili warga sipil," kata Rami Adelrahman, aktivis dari Syrian Observatory for Human Rights, seperti dikutip stasiun berita Al Jazeera.     

Kementrian Dalam Negeri pun juga memberlakukan undang-undang baru yang mengharuskan warga harus mengantungi izin untuk berunjuk rasa. Pemerintah juga melarang sepenuhnya pertemuan politik tanpa izin pihak berwenang. 

Sementara itu, beberapa jam sebelum muncul keputusan mencabut UU Keadaan Darurat, pasukan keamanan menembaki para pemrotes di Kota Homs. Insiden itu menewaskan sedikitnya enam orang.

Kalangan aktivis HAM mengungkapkan bahwa dalam sebulan terakhir, lebih dari 200 orang tewas akibat serangan aparat keamanan dalam aksi protes intensif yang dimulai di Kota Daraa. Pihak keamanan pun menangkap seorang aktivis bernama Mahmoud Issa, beberapa jam sebelum pemerintah mengumumkan pencabutan UU Keadaan Darurat. (eh)




Serahkan Kesimpulan Hari Ini, Yusril Yakin MK Tolak Gugatan Kubu Anies dan Ganjar
Ilustrasi air kelapa

Air Kelapa Vs Air Lemon, Mana yang Lebih Banyak Manfaatnya untuk Tubuh?

Air kelapa mengandung potasium, natrium, magnesium, dan kalsium, yaitu elektrolit yang penting untuk menjaga keseimbangan cairan, fungsi otot dan sinyal saraf.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024