Enam Tewas dalam Bentrokan Thailand-Kamboja

Tentara Kamboja bersiaga di lokasi candi yang menjadi wilayah sengketa
Sumber :
  • AP Photo/Heng Sinith

VIVAnews - Konflik senjata antara Thailand dan Kamboja yang kembali terjadi, kini setidaknya telah menewaskan enam tentara dan beberapa orang lainnya menderita luka-luka.

Dunia Usaha Diingatkan Keamanan Siber Jadi Kebutuhan Mendasar Antisipasi Hal Ini

Bentrokan ini terjadi di dekat Kuil Ta Krebey yang sama-sama diklaim oleh kedua negara. Salah seorang pejabat mengatakan bahwa lebih dari 5.000 penduduk daerah itu akan dievakuasi. 

Seperti dilansir oleh situs BBC, ini merupakan kejadian terburuk, sejak bentrokan terakhir kedua negara di wilayah sengketa lain, yang terjadi pada bulan Februari dan setidaknya menewaskan 10 orang 

Polisi Bekuk Pelaku Pembunuhan Wanita yang Jasadnya Ditaruh Dalam Karung di Bantaran Sungai Amplas

Indonesia selaku Ketua ASEAN, telah menyatakan keprihatinannya dan menyerukan agar Kamboja dan Thailand segera menghentikan pertikaian ini. Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Letjen Chhum Socheat mengatakan bahwa tiga tentara Kamboja tewas dan enam tentara lainnya luka-luka.

Sementara Juru bicara Thailand mengatakan kepada BBC bahwa tiga tentara Thailand tewas dan 11 lainnya luka-luka. 

Menteri Basuki Minta Pelaku Industri Konstruksi Indonesia Gunakan Produk Dalam Negeri

Kedua negara saling menyalahkan dan membantah sebagai pihak yang pertama kali menembakan senjata. Thailand mengatakan pasukan mereka tengah berpatroli ketika pasukan Kamboja menembak pertama. Sedangkan Kamboja mengklaim kalau pasukan Thailand yang agresif melakukan serangan bersenjata ke tentara Kamboja. 

Insiden yang melibatkan kedua negara membuktikan betapa rapuhnya perjanjian gencatan senjata kedua belah pihak. Pertikaian antara kedua negara ini dipicu oleh kuil Preah Vihear yang merupakan candi peninggalan dari abad 11 .

Mahkamah Internasional sebenarnya telah menyerahkan Candi yang berada di kawasan pegunungan perbatasan kedua negara itu kepada Kamboja pada tahun 1962. Namun, Thailand juga mengklaim berhak atas candi dan kawasan disekitarnya, sehingga beberapa kontak senjata masih sering terjadi pada beberapa tahun terakhir. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya