Amerika dan PBB Siap Beri Sanksi Suriah

Demonstran di Siprus membakar poster Presiden Suriah, Bashar Assad
Sumber :
  • AP Photo/Petros Karadjias

VIVAnews - Tentara Suriah kembali menyerang kota sarang penentang rezim Bashar Assad, sedikitnya 11 orang tewas dan belasan lainnya terluka. Karena hal ini, Amerika Serikat (AS) dan PBB tengah mempersiapkan sanksi terhadap Suriah untuk menekan Suriah menghentikan kekerasan.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Tommy Vietor, Senin, 25 April 2011, mengatakan bahwa Departemen Keuangan AS akan memberlakukan sanksi terhadap Suriah terkait pelanggaran HAM berat yang terjadi di negara tersebut.

"Rakyat Suriah yang menyerukan kebebasan berekspresi, berserikat, berkumpul dan bebas menentukan pemimpin mereka sendiri, harus didengar," ujar Vietor dikutip dari laman CNN.

Vietor mengatakan bahwa sanksi yang akan diberlakukan AS memuat pembekuan aset beberapa pejabat Suriah yang disimpan di AS, pelarangan berkunjung bagi warga AS ke Suriah, dan pelarangan melakukan bisnis dengan para pebisnis Suriah. Belum diinformasikan kapan sanksi ini akan diberlakukan oleh AS.

Selain AS, Dewan Keamanan PBB juga tengah merancang pernyataan dan sanksi kepada Suriah. Pernyataan yang didukung oleh Prancis, Portugal dan Inggris ini berisikan kecaman dan seruan untuk menghentikan kekerasan. Pada pernyataan tersebut juga dimuat dukungan kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk mengadakan penyelidikan terkait kekerasan di Suriah.

Rancangan pernyataan ini akan diumumkan kepada publik pada Senin waktu setempat, dan pernyataan final akan disampaikan pada Selasa.

Di Jenewa, Kepala Badan PBB untuk HAM, Navi Pillay, mengatakan bahwa pemerintah Suriah telah mengabaikan seruan internasional untuk menghentikan pembunuhan terhadap rakyat.

Dalam beberapa hari terakhir, ratusan orang telah tewas di tangan tentara Suriah. Insiden terakhir terjadi pada Senin pagi waktu setempat. Ribuan tentara dan tank-tank Suriah menyerbu kota Daraa yang merupakan kota penentang rezim Assad. Dilaporkan sedikitnya 11 orang tewas dan 14 lainnya terkapar di tengah jalan, entah terluka atau tewas, karena warga tidak berani mendekat. (umi)

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun
Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024