Osama Tewas, AS-Pakistan Malah Bersitegang

Demonstrasi memprotes operasi pasukan khusus AS di Pakistan
Sumber :
  • AP/Arshad Butt

VIVAnews - Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Pakistan terlihat tegang setelah terbunuhnya Osama bin Laden. Washington curiga ada aparat Pakistan selama bertahun-tahun menjadi pelindung bin Laden. Sedangkan kalangan di Pakistan gusar atas kecurigaan itu dan merasa tersinggung karena AS mengerahkan pasukan khusus memburu Osama di wilayah mereka secara diam-diam pada 1 Mei lalu.    

Menurut kantor berita Associated Press, kegusaran Pakistan tercermin dalam pidato perdana menteri mereka, Yousuf Raza Gilani. Dalam pidato di parlemen, Senin 9 Mei 2011, Gilani menyayangkan adanya "pihak-pihak yang menuding bahwa Pakistan bersekongkol dengan al-Qaeda," yang dipimpin bin Laden.

Gilani menegaskan bahwa pihak intelijen dan militer Pakistan tidak bisa begitu saja menjadi sasaran kecurigaan karena tidak mampu melacak bin Laden, yang bersembunyi di suatu rumah besar di Abbottabad, kota yang tak begitu dari Ibukota Islamabad. Di kota itu pun terdapat suatu barak militer Pakistan.

"Ya, memang ada kegagalan intelijen," kata Gilani. "Tapi itu tidak hanya terjadi di kita, melainkan juga di lembaga-lembaga intelijen di seluruh dunia," lanjut Gilani.

Dia pun secara implisit mengritik sikap AS, yang bersikap sepihak dalam memburu bin Laden dan itu ditunjukkan dengan melakukan operasi di Abbottabad secara sendirian tanpa melibatkan Pakistan sebagai tuan rumah.

"Unilateralisme [bersikap sepihak] berisiko mendatangkan konsekuensi yang serius. Pakistan berhak untuk membalas dengan kekuatan penuh. Tidak boleh ada yang menganggap rendah komitmen dan kemampuan bangsa dan angkatan bersenjata kita untuk membela tanah air tercinta," kata Gilani dalam pidato di parlemen, yang dikutip AP.

Namun, kendati gusar atas adanya kecurigaan di Washington, Gilani memastikan hubungan Pakistan dengan AS tetap kokoh. " Hubungan dengan AS sampai saat ini berjalan baik, produktif, dan tanpa basa-basi," kata Gilani.

Sebelumnya, Presiden Barack Obama mengatakan bahwa AS yakin bin Laden pasti mendapat dukungan dari jaringan di Pakistan. Namun, dalam wawancara dengan stasiun berita CBS, Obama tidak langsung menuduh pemerintah Pakistan.

"Kita tidak tahu apakah mungkin ada pihak di dalam maupun di luar tubuh pemerintahan. Itulah yang harus kita selidiki dan, yang lebih penting, pemerintah Pakistan harus menyelidikinya," kata Obama. (adi)

 

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya
Pintu rumah dengan warna merah terang

Bosan Pintu Cokelat? Coba 4 Warna Cerah Ini Biar Rumah Makin Aesthetic

Warna pintu rumah adalah hal yang akan dilihat pertama kali oleh orang yang berkunjung. Oleh karenanya, pintu rumah harus memberikan kesan yang baik dan eye-catching.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024