- www.eunavfor.eu
VIVAnews - Perompakan di Selat Malaka sudah dapat dipastikan hampir tumpas. Hal ini tidak lain adalah berkat kerja sama negara-negara di sekitar jalur perdagangan tersebut.
Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, pada konferensi pers usai ASEAN Defence Ministerial Meeting (ADMM) di Jakarta, 19 Mei 2011. Dia mengatakan bahwa saat ini hampir tidak pernah tercatat lagi adanya aktivitas perompakan di jalur perairan yang melalui Indonesia, Malaysia dan Singapura ini.
"Hampir nol. Hampir tidak ada perompakan lagi di selat Malaka," ujar Hamidi.
Selat Malaka sejak abad ke 14 merupakan jalur sutera perdagangan antara China dan India. Selat ini adalah rute perjalanan menuju Eropa, Terusan Suez dan Asia. Sejak abad ke 14 daerah ini terkenal rawan perompakan, kapal-kapal dagang besar kerap menjadi sasaran.
Menteri Pertahanan Indonesia, Purnomo Yusgiantoro, ditemui di tempat yang sama, mengatakan bahwa berkurangnya jumlah perompakan di selat ini adalah karena gencarnya operasi gabungan yang dilakukan oleh tentara angkatan laut Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Hal ini, ujar Purnomo, adalah bukti suksesnya kerja sama kawasan dalam menjaga wilayah maritim.
"Kami bertujuan untuk mengenyahkan perompakan di kawasan," ujar Purnomo.
Kerja sama keamanan maritim juga termaktub dalam salah satu poin penting dalam pembahasan ADMM ke-5 pada hari ini. Pada pertemuan tersebut, negara-negara ASEAN sepakat berkomitmen untuk menciptakan perdamaian di wiayah Laut China Selatan. Pertemuan juga membahas pentingnya pengimplementasian Kode Etik di Laut China Selatan demi perdamaian dan stabilitas kawasan.
Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet
Anak usaha Jakpro menginisiasi pemanfaatan lampu jalan milik Pemerintah Provinsi Jakarta untuk dikembangkan menjadi PJU Pintar. Bisa terkoneksi internet dan 5G.
