- Ist
VIVAnews - Pemberontak Libya yang membentuk pemerintahan transisi melakukan penjualan minyak pertama mereka ke AS. Penjualan ini untuk memberikan penghasilan bagi para warga di tengah gejolak Libya.
Berdasarkan pernyataan Kementerian Luar Negeri AS, dilansir dari laman CNN, Rabu, 8 Juni 2011, perusahaan kilang minyak AS, Tesoro, telah menandatangani kontrak penjualan 1,2 juta minyak mentah dengan Dewan Transisi Nasional Libya pada 25 Mei lalu.
Minyak ini diangkut menggunakan kapal MT Equator berbendera Liberia dan tiba di Hawaii, AS, kemarin. Dalam pernyataan, tidak disebutkan berapa harga beli minyak tersebut.
Kemlu AS mengatakan bahwa pembelian minyak TNC akan terus dilakukan. Hal ini, dalih mereka, salah satu cara untuk memberikan bantuan pemasukan finansial bagi rakyat Libya, terutama di kota Benghazi, basis TNC.
Sanksi ekonomi AS atas Libya tidak memungkinkan adanya transaksi penjualan maupun pembelian. Dengan adanya TNC, AS tetap dapat mendapatkan minyak Libya tanpa perlu berhubungan dengan pemerintahan resmi. Hal ini berkat perubahan kebijakan baru negara tersebut yang dicanangkan April lalu oleh Kementerian Keuangan AS.
Pemerintahan Libya pimpinan Muammar Khadafi tidak diakui lagi oleh beberapa negara Barat, di antaranya AS, Prancis dan Italia. Sebagai gantinya, negara-negara ini mengakui kedaulatan TNC sebagai pemerintahan yang sah.
Negara-negara ini bahkan bergabung dalam sebuah koalisi yang bernama Kelompok Kontak Libya. Sebuah koalisi yang terdiri dari negara-negara dan organisasi internasional yang mendukung TNC dalam mempersiapkan Libya pasca lengsernya Khadafi nanti. (umi)
Hakim Geram ke Saksi di Sidang Korupsi Tol MBZ: Proyek Triliunan Gini kok Main-main
Hakim mencecar saksi sampai tidak berkutit di kasus korupsi Tol MBZ. Dalam hal itu juga diketahui kalau tender sudah disetting siapa pemenangnya. Membuat hakim jadi heran
