FBI Selidiki Raksasa Media Milik Murdoch

Edisi terakhir tabloid News of the World, 10 Juli 2011
Sumber :
  • AP Photo/Sang Tan

VIVAnews - Badan Penyelidik Federal AS (FBI) mulai menyelidiki dugaan bahwa surat kabar milik raksasa media News Corporation pernah menyadap telepon milik korban atau keluarga korban serangan teroris 11 September 2001, yang dikenal dengan tragedi "9/11."

Ini merupakan pukulan berikut bagi perusahaan milik konglomerat Rupert Murdoch setelah salah satu tabloid milik mereka di Inggris, News of the World, ditutup setelah bermasalah atas kasus penyadapan.

Menurut stasiun berita BBC, penyelidikan FBI itu menyusul seruan dari para politisi di Kongres AS, baik di tingkat Senat dan DPR, untuk melakukan penyelidikan atas dugaan penyadapan telepon oleh News Corporation.

Sumber-sumber FBI kepada media massa di AS Kamis kemarin mengungkapkan bahwa mereka tengah menindaklanjuti sejumlah laporan bahwa telepon milik korban maupun keluarga korban Tragedi 9/11 bisa jadi sempat disadap para wartawan tabloid News of the World, demi mendapatkan informasi eksklusif.

Sebelumnya, Ketua Komisi Keamanan Dalam Negeri di DPR AS, Peter King, meminta FBI menyelidiki dugaan itu. "Itu tindakan yang jahat bila ada pihak yang menyadap telepon mereka yang menjadi korban yang tewas, hilang, atau anggota keluarga korban peristiwa tragis itu," kata King, yang kebetulan adalah anggota DPR mewakili Kota New York, yang menjadi salah satu lokasi Tragedi 9/11. 

Berbasis di New York, News Corporation merupakan perusahaan induk News International, yang merupakan pengelola News of the World. Tabloid itu, yang telah menggulirkan edisi terakhir pada 10 Juli lalu, dituding melakukan cara apapun untuk mendapatkan informasi yang eksklusif, baik dengan menyadap telepon maupun menyogok polisi.

Selain menghadapi penyelidiki FBI, Murdoch dan perusahaannya itu juga dituntut harus hadir dalam sidang di parlemen Inggris, untuk ditanyai para politisi. Pihak Murdoch bersedia memenuhi undangan tanya jawab di parlemen Inggris itu pekan depan. 

Pasalnya, tabloid News of the World juga diduga menyadap telepon keluarga korban serangan teroris di London pada 7 Juli 2005. Tabloid yang telah tutup itu juga dicurigai menyadap percakapan telepon para politisi Inggris.  (eh)

Pengakuan Jujur Pelatih Korea Selatan U-23 Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas.

PAN Siapkan Bima Arya dan Desy Ratnasari untuk Pilgub Jabar

PAN terbuka untuk berkoalisi dengan partai lain pada Pilkada serentak 2024.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024